ISU BOGOR - Rusia menyerukan pendekatan baru terhadap Korea Utara dan menuduh Amerika Serikat dan sekutunya meningkatkan ketegangan militer di Asia dan berusaha "mencekik" negara tertutup tersebut.
Langkah ini terjadi setelah Rusia memveto pembaruan tahunan panel ahli PBB yang memantau penegakan sanksi terhadap Korea Utara atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya.
"Jelas bagi kami bahwa Dewan Keamanan PBB tidak bisa lagi menggunakan pola lama sehubungan dengan permasalahan Semenanjung Korea," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sebagaimana dilansir Reuters, Jumat 29 Maret 2024.
Baca Juga: Burj Khalifa Bercahaya Merah-Putih-Biru, Dubai Dukung Rusia Lawan Terorisme
Zakharova menuduh AS memicu ketegangan militer dan mengatakan bahwa pembatasan internasional tidak memperbaiki situasi keamanan dan malah memiliki konsekuensi kemanusiaan yang parah bagi penduduk Korea Utara.
"Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah dengan jelas menunjukkan bahwa kepentingan mereka tidak melampaui tugas ‘mencekik’ DPRK dengan segala cara yang ada, dan penyelesaian damai sama sekali tidak ada dalam agenda," katanya.
Veto Rusia menandakan perubahan besar dalam rezim sanksi internasional terhadap Korea Utara dan menunjukkan hubungan yang semakin dekat antara Kim Jong Un dan Vladimir Putin di tengah perang di Ukraina.
Baca Juga: 93 Orang Tewas Akibat Serangan Teroris di Moskow, Polisi Rusia Tangkap 11 Pelaku
Rusia mengklaim bahwa pekerjaan para ahli PBB tidak objektif dan tidak memihak, dan mereka telah menjadi alat Barat.