Siap Invasi Rafah, Israel Abaikan Saran AS dan Negara Arab

- 24 April 2024, 20:04 WIB
Tempat penampungan pengungsi warga Palestina di kota Rafah, Jalur Gaza selatan (8/12/2023). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.
Tempat penampungan pengungsi warga Palestina di kota Rafah, Jalur Gaza selatan (8/12/2023). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa. /


ISU BOGOR - Dalam antisipasi serangan yang akan segera terjadi terhadap apa yang dianggap sebagai benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza, Israel telah mengambil langkah-langkah besar untuk mempersiapkan evakuasi warga sipil Palestina dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.

Terletak dekat dengan perbatasan Mesir, populasi Rafah telah melonjak karena lebih dari satu juta warga Palestina melarikan diri dari serangan Israel yang telah berlangsung selama setengah tahun di seluruh Gaza. Kekhawatiran atas nasib mereka telah terdengar tidak hanya di kalangan negara-negara Barat tetapi juga di Kairo, yang menahan diri dari memperbolehkan pengungsi masuk ke Sinai Mesir.

Setelah berminggu-minggu melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai langkah-langkah perlindungan sipil, Kementerian Pertahanan Israel telah membeli 40.000 tenda, masing-masing dapat menampung 10 hingga 12 orang, untuk warga Palestina yang direlokasi dari Rafah, menurut sumber-sumber pemerintah Israel.

Baca Juga: Kemenkes Palestina: 34.262 Orang Tewas Akibat Agresi Israel sejak 7 Oktober

Video online menunjukkan barisan tenda persegi berwarna putih berdiri di Khan Younis, sebuah kota sekitar 5 km dari Rafah. Meskipun Reuters tidak dapat memverifikasi klaim ini secara independen, agensi tersebut menerima gambar dari perusahaan satelit Maxar yang menunjukkan beberapa perkemahan tenda di tanah Khan Younis, yang dilaporkan kosong pada tanggal 7 April. Kementerian Pertahanan Israel menolak untuk berkomentar tentang masalah ini.

Sumber-sumber pemerintah mengungkapkan bahwa kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana untuk berkumpul dalam dua minggu mendatang untuk mengotorisasi evakuasi sipil, yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar sebulan, sebagai tahap awal pembersihan Rafah.

Kantor Netanyahu belum mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai perkembangan ini. Meskipun tidak membahas rencana pertempuran spesifik, militer Israel semakin memberikan isyarat tentang kesiapannya untuk menyerang Rafah.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x