ISU BOGOR - Seorang pasien bernama Hari alias Jepang (50) mengamuk di IGD Puskesmas Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, pada Selasa 23 April 2024 sekitar jam 13.30 WIB. Dalam aksinya, Hari bahkan membawa sebilah sajam (golok) dan didampingi oleh Ormas BPPKB.
Kejadian ini bermula saat Hari datang ke IGD Puskesmas Leuwisadeng untuk berobat. Ia kemudian menjalani pemeriksaan medis dan tes laboratorium. Namun, karena hasil tes laboratorium lama keluar, Hari merasa tidak puas dan pergi meninggalkan puskesmas.
Sekitar dua jam kemudian, Hari kembali ke puskesmas dengan didampingi oleh Ormas BPPKB. Ia langsung marah-marah kepada tim medis IGD dan menuduh mereka tidak melayani dirinya dengan baik.
Baca Juga: WHO Kecam Krisis Kemanusiaan di Gaza: 9.000 Pasien Membutuhkan Evakuasi Darurat
Menurut Kapolsek Leuwiliang, Kompol Agus Supriyanto, kesalahpahaman terjadi karena Hari tidak mengetahui bahwa proses tes laboratorium membutuhkan waktu.
"Pasien merasa tidak dilayani dengan baik karena hasil tes laboratoriumnya lama keluar. Padahal, pihak puskesmas sudah menjelaskan bahwa proses tes laboratorium membutuhkan waktu," ujar Kompol Agus.
Pihak kepolisian yang datang ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan dari masyarakat, tidak menemukan Hari dan anggota Ormas BPPKB di lokasi.
Namun, pihak Polsek Leuwiliang telah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini. Pada hari Kamis 25 April 2024, diadakan pertemuan antara Dinkes, Camat Leuwisadeng, dokter Farida (Kepala Puskesmas Leuwisadeng), Ketua Ormas BPPKB Leuwisadeng, dan Hari.
Baca Juga: Anggota Ormas Dikeroyok di SPBU Gadog, Polisi Lakukan Penyelidikan