Israel Lancarkan Serangan Besar di Rafah, Rusia Ragukan Stabilisasi di Gaza

- 13 Februari 2024, 20:03 WIB
Menlu Rusia Sergey Lavrov menyatakan keraguannya tentang prospek stabilisasi di Gaza dalam waktu dekat, dengan mengkritik sikap Israel yang keras dan tindakan militernya di wilayah tersebut.
Menlu Rusia Sergey Lavrov menyatakan keraguannya tentang prospek stabilisasi di Gaza dalam waktu dekat, dengan mengkritik sikap Israel yang keras dan tindakan militernya di wilayah tersebut. /Reuters
 

ISU BOGOR - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menyatakan keraguannya tentang prospek stabilisasi di Gaza dalam waktu dekat, dengan mengkritik sikap Israel yang keras dan tindakan militernya di wilayah tersebut.

"Mengingat pendekatan keras Israel dalam melanjutkan tindakan militer mereka di Gaza, dan sekarang memperluasnya ke Rafah, kami tidak melihat prospek untuk segera menstabilkan situasi di sektor ini," kata Lavrov dalam Konferensi Timur Tengah ke-13 di Klub Diskusi Valdai sebagimana dikutip dari TASS, Selasa, 13 Februari 2024.

Lavrov menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata dan menciptakan kondisi untuk resolusi yang berkelanjutan. Dia juga mengulangi inisiatif Rusia untuk berkonsultasi dengan negara-negara regional dan mengadakan pertemuan intra-Palestina untuk menyatukan faksi-faksi yang bertikai.
 

Ketegangan di Gaza kembali meningkat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perintah militer untuk mempersiapkan pertempuran di Rafah. Pada tanggal 12 Februari, media Arab melaporkan serangan militer besar-besaran Israel di Rafah, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka.

Serangan Israel di Rafah merupakan respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, yang mengakibatkan korban jiwa di antara penduduk Israel dan penawanan lebih dari 200 orang. Israel kemudian mendeklarasikan blokade total terhadap Gaza dan melancarkan serangan udara di wilayah tersebut.

Pada tanggal 1 Desember, Israel menuduh Hamas melanggar gencatan senjata dan mengumumkan mereka akan melanjutkan pertempuran di Gaza. Otoritas Palestina mengecam Amerika Serikat atas kembalinya agresi Israel.
 

Situasi di Gaza saat ini sangat rawan dan berpotensi memicu konflik yang lebih besar. Masyarakat internasional harus segera bertindak untuk menghentikan kekerasan dan mendorong solusi damai yang langgeng.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x