Network
ISU BOGOR - Sebuah think tank Amerika mengungkapkan bahwa latihan gabungan angkatan laut yang baru-baru ini dilakukan oleh Iran, Rusia, dan China memiliki makna yang lebih dalam. Latihan ini menandakan kerja sama ketiga negara tersebut dalam upaya untuk “melemahkan Barat”.
Apa yang membuat latihan tahun ini lebih istimewa adalah skala yang lebih besar daripada latihan sebelumnya, dan semuanya terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah.
Yayasan Pertahanan Demokrasi yang berbasis di Washington, melalui analisis yang ditulis oleh Seth J. Frantzman, menyampaikan temuan menarik. Berikut beberapa poin penting dari analisis tersebut:
Baca Juga: Putin Terpilih Kembali sebagai Presiden Rusia, Begini Respons Dunia Internasional
- Latihan Trilateral: Iran, Rusia, dan China telah mengirim kapal-kapal angkatan laut mereka untuk melakukan latihan bersama selama akhir pekan. Latihan ini berlanjut hingga minggu ini dan menunjukkan kerja sama yang semakin berkembang antara ketiga negara ini.
- Skala Besar: Tahun ini, latihan tersebut melibatkan selusin kapal dari ketiga negara. Mereka melakukan latihan tembakan langsung dan ditempatkan di lepas pantai Yaman. Ini menandai peningkatan signifikan dibandingkan dengan latihan sebelumnya.
- Pesan untuk Barat: Analisis juga merujuk pada kelompok-kelompok seperti BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai yang bergabung dengan Iran. Ini menunjukkan langkah Iran untuk meningkatkan kerja sama dengan Rusia dan China. Latihan trilateral tahun ini dijuluki sebagai “penting” dan mengirim pesan kepada kekuatan Barat.
- Ketegangan di Laut Merah: Dengan meningkatnya ketegangan di Laut Merah, termasuk serangan Yaman terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel dan serangan AS-Inggris, latihan Sabuk Keamanan Maritim 2024 menegaskan kerja sama Iran, Rusia, dan China dalam menghadapi Barat.
Meskipun dampaknya masih diperdebatkan, latihan ini menjadi sorotan global dan memperkuat perdebatan tentang keamanan maritim dan hubungan geopolitik di kawasan tersebut.
