Network
ISU BOGOR - Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman telah mengumumkan komitmen mereka untuk terus beroperasi di Laut Merah hingga agresi terhadap Gaza berakhir. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap pernyataan Dewan Keamanan PBB mengenai operasi Yaman.
Namun, pernyataan ini juga menyoroti ketidakmampuan Dewan Keamanan untuk mengutuk pembantaian yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza selama lebih dari 200 hari. Gerakan Ansarullah Yaman, yang mendukung rakyat Palestina, terus berjuang di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas.
Kementerian Yaman menekankan pentingnya menghentikan pengiriman fasilitas AS ke Israel, terutama karena rezim Israel telah membunuh perempuan dan anak-anak di Gaza. Operasi di Laut Merah dan Laut Arab juga terkait dengan perkembangan situasi di Gaza.
Baca Juga: Kecam Serangan Udara AS-Inggris di Yaman, Iran: PelanggaranKedaulatan Negara
Abdul Malik al-Ajri, anggota delegasi negosiasi pemerintah keselamatan nasional Yaman, mengecam pernyataan Dewan Keamanan sebagai tidak berharga. Menurutnya, Dewan Keamanan PBB tidak memiliki kewenangan untuk meminta orang lain menghormati peraturan internasional, terutama ketika rezim Israel tidak mematuhi peraturan tersebut dan terus melakukan genosida di Gaza.
Sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 31.000 warga Palestina telah mengalami dampaknya. Angkatan Udara Yaman juga telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan menghentikan operasi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai akhir perang di Gaza.***
