Network
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, OCHA menyoroti kebutuhan mendesak akan tindakan segera, mengingat kemacetan lalu lintas yang parah di sekitar gudang dan tingginya kebutuhan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Selama bulan Januari, OCHA mengajukan 22 permintaan kepada Israel untuk membuka pos pemeriksaan guna memastikan bantuan dapat mencapai Gaza utara dengan cepat. Namun, tidak ada tanggapan yang diterima terkait permintaan tersebut.
Baca Juga: Redakan Ketegangan dengan Iran, AS Tegaskan Tak Ingin Terjadi Konflik Laut
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengungkapkan pada hari Senin bahwa Israel terus menghalangi kedatangan sebagian besar bantuan ke Gaza utara. "Hanya 10 dari 61 operasi bantuan yang berhasil mencapai wilayah tersebut pada bulan Januari," ungkapnya sebagaimana dikutip dari Quds Press, Rabu, 27 Februari 2024.
PBB telah mengingatkan bahwa 2,2 juta penduduk Gaza berisiko kelaparan karena serangan yang intensif oleh Israel. Selama 124 hari berturut-turut, tentara Israel melanjutkan agresinya terhadap Gaza, dengan dukungan dari Amerika dan Eropa.
Serangan tersebut telah menyebabkan ribuan kematian dan luka-luka, serta memaksa jutaan orang untuk mengungsi. Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk karena pendudukan Israel terus menerapkan blokade yang membatasi akses terhadap air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Baca Juga: Citra Satelit PBB Ungkap Kerusakan Besar di Jalur Gaza Akibat Agresi Israel
Pernyataan terbaru dari OCHA menyoroti eskalasi krisis kemanusiaan di Gaza yang harus segera ditangani oleh komunitas internasional.***
