Soal Konflik Rempang, Rocky Gerung: Jokowi Paling Banyak Mendapatkan Sorotan

- 23 September 2023, 20:30 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai konflik di pulau Rempang, Kepulauan Riau bak mengatasi masalah di era Orde Baru. Sehingga ia menyebut seperti fenomena yang berulang.
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai konflik di pulau Rempang, Kepulauan Riau bak mengatasi masalah di era Orde Baru. Sehingga ia menyebut seperti fenomena yang berulang. /YouTube Indonesia Lawyers Club
ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai konflik di pulau Rempang, Kepulauan Riau bak mengatasi masalah di era Orde Baru. Sehingga ia menyebut seperti fenomena yang berulang.

"Ya ini seperti sesuatu yang berulang dan itu dikenali oleh Komnas HAM. Saya komisioner-komisioner Komnas HAM, aktivis-aktivis bahkan sebelum reformasi," kata Rocky Gerung.

"Jadi saya lihat apa dilakukan Komnas HAM (dalam menyelidiki kasus Rempang), dia hafal model-model yang pernah ada di Orde Baru yang mulai lagi diterapkan sekarang," sambungnya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu, 23 September 2023.

Baca Juga: Minta Maaf soal 'Piting' Terkait Rempang, Panglima TNI: karena Saya Orang Ndeso

Lebih lanjut, Rocky menyebutkan keunikan dari Komnas HAM yang saat ini dipimpin oleh seorang aktivis perempuan dalam melakukan investigasi kasus Rempang ini, seolah mengulang memori tentang kekerasan-kekerasan agraria.

"Jadi satu special case ada di Rempang, dan kasus itu kemudian diingatkan oleh Komnas HAM tentang buruknya soal-soal HAM yang menyangkut agraria," kata Rocky.

"Ternyata apa yang pernah terjadi di masa Prareformasi itu berulang di sini, kenapa? karena aktor akumulasi yang sama aktor tidak berubah, Jokowi bahkan tidak berubah memberi bagi-bagi konsesi agraria, entah tambang, kebon, sawit dll," tambahnya.

Baca Juga: Rocky Gerung soal Kasus Rempang, Wadas hingga Manado: Itu Akibat UU Omnibus Law

Jadi, lanjut Rocky Gerung, Komnas HAM sangat berhak secara historis untuk menggambarkan bahwa penanganan konflik Rempang seperti di era Orde Baru. Bahkan pola tersebut, kata Rocky Gerung, tidak berubah.

"Artinya sesuatu yang pernah ada dalam sistem kekerasan agraria zaman Orde Baru itu, terbawa masuk dalam sistem yang ada sekarang," tegas Rocky.

"Nah Jokowi yang paling banyak mendapatkan sorotan. Karena kemampuan dia untuk memindahkan konflik dari sekedar... kan Jokowi selalu ingin konfliknya dipindahkan, dengan menyebut tidak ada yang substansial ini hanya soal komunikasi," sambungnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x