"Saya kira memang pada akhirnya, mesti ada kepastian, Jokowi mau ke siapa. Dan Jokowi coba kiri kanan, tetapi sejarah akan merapihkan cawe-cawe pak Jokowi," ungkap Rocky Gerung.
"Jadi pak Jokowi boleh bermanuver tetapi keputusan-keputusan yang dibuat pada akhirnya harus mengikuti semacam tekanan dari publi," tambahnya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 13 Agustus 2023.
Terkait dengan itu, kata Rocky Gerung, tekanan publik tersebut bakal menentukan arah Presiden Jokowi memberikan dukungannnya ke salah satu Calon Presiden (Capres).
Baca Juga: Partai Golkar, PAN dan PKB Resmi Dukung Prabowo di Pilpres 2024
"Publik menganggap bahwa terlalu jauh pak Jokowi itu, bermain-main, berpindah-pindah warung kopi segala macam. Saya kira pak Jokowi sadar itu," ungkap Rocky.
"Kalau telat terlalu lama, pada akhirnya semua orang yang di endorse pak Jokowi justru bisa bersatu melawan pak Jokowi karena jengkel kan," sambungnya.
Maka dari itu, hal tersebut merupakan momentum yang harus diambil Presiden Jokowi dalam menentukan capres yang didukungnya.
Baca Juga: MA Tolak PK Moeldoko, Rocky Gerung: Demokrat Nggak Gembira-gembira Amat
"Saya anggap dalam dua atau tiga hari lalu itu, Jokowi memutuskan untuk mengirim semua mesin politik dia yang dia pegang selama ini ke Gerindra," tutur Rocky.
"Dan saya kira itu lebih aman, dari pada dia untuk zig zag, nanti kalau Prabowo menang, dia ada di situ, kalau Ganjar menang ada di situ," tambahnya.