Ini Sosok Penulis Buku How Democracies Die yang Dibaca Anies Baswedan dan Direkomendasikan Obama

24 November 2020, 07:40 WIB
Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt penulis buku How Democracies Die.*/ /Tangapan layar prhspeakers/Stephanie Mitchell

ISU BOGOR - Baru-baru ini publik dibuat riuh dengan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun instagramnya sedang membaca buku berjudul How Democracies Die (Bagaimana Demokrasi Mati).

Lalu apa yang membuat netizen gaduh, bahkan buku karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt, dua universitas Harvard Univesity, Amerika Serikat (AS) itu sempat menempati posisi trending di mesin pencarian google Indonesia.

Bagi mereka yang melihat sepintas seolah, orang nomor satu di DKI Jakarta itu sedang mempelajari bagaimana 'menewaskan' sistem demkorasi di tanah air.

Baca Juga: Resepsi Pernikahan Najwa Shihab Putri Habib Rizieq Dipermasalahkan, Nama Anies Baswedan Terseret

Baca Juga: Anies Baswedan Diperiksa Polisi Lebih Awal, HRS Center: Ridwan Kamil Juga Dipanggil Tapi Terlambat

Namun penting diketahui, buku terlaris yang direkomendasikan mantan Presiden AS Barrack Obama cukup relevan dengan situasi politik tanah air sekarang.

Anies Baswedan saat bersantai membaca buku twitter/@aniesbaswedan

Berikut penjelasan singkat Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt penulis buku How Democracies Die yang juga penulis New York Times yang dikutip dari laman PRH Speakers:

Munculnya pemerintahan otoriter memunculkan gambaran kudeta yang kejam, revolusi, dan massa yang marah.

Baca Juga: Anies Baswedan Besok Diperiksa Terkait Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan Acara Habib Rizieq

Baca Juga: Anies Langsung Jadi Presiden usai Dipanggil Polisi, Rocky Gerung: Operasi Intelijen Berantakan

Namun, Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt berpendapat bahwa perubahan politik biasanya lambat dan tidak kentara.

Dan bahwa demokrasi mati bukan di tangan para jenderal tetapi oleh para pemimpin terpilih.

Dalam buku terlaris New York Times How Democracies Die, mereka mempelajari tren sejarah dan tanda-tanda peringatan meningkatnya fasisme dari Amerika Latin ke Eropa.

Baca Juga: Habib Rizieq Dikunjungi Anies Baswedan, Refly Harun Sebut Jokowi Juga Bakal Ikut Mengunjungi?

Baca Juga: Diperiksa 10 Jam, Anies Baswedan Jawab 33 Pertanyaan: Semuanya Fakta

Dan menjelaskan bagaimana demagog dapat mengambil alih partai politik dan naik ke tampuk kekuasaan.

Sekarang, mereka percaya bahwa demokrasi Amerika mungkin dalam bahaya.

Dalam pembicaraan mereka, Levitsky dan Ziblatt memperingatkan terhadap melemahnya institusi kritis,

Seperti peradilan dan pers, dan erosi bertahap dari norma-norma politik yang telah lama berdiri.

Baca Juga: Habib Rizieq Dikunjungi Anies Baswedan, Refly Harun Sebut Jokowi Juga Bakal Ikut Mengunjungi?

Baca Juga: Anies Penuhi Panggilan Polisi Terkait Dugaan Pelanggaran Prokes Acara Habib Rizieq Shihab

Berdasarkan penelitian puluhan tahun dan berbagai contoh sejarah dan global, dari tahun 1930-an Eropa,

Hingga kontemporer Hongaria, Turki, dan Venezuela, bahkan hingga Amerika Selatan selama Jim Crow,

Levitsky dan Ziblatt menunjukkan bagaimana demokrasi mati dan bagaimana menyelamatkan demokrasi kita.

How Democracies Die adalah Review Buku New York Times "Pilihan Editor," salah satu dari "50 Buku terbaik tahun ini.

Baca Juga: Temu Kangen, Rabu Subuh Besok Gubernur Anies Sambangi Habib Rizieq

Baca Juga: Anies Baswedan Hari Ini Diperiksa Terkait Dugaan Pelanggaran Prokes di Acara Habib Rizieq

Sejauh ini Newsweek, salah satu dari Time majalah "10 Buku Nonfiksi Terbaik 2018," dan direkomendasikan oleh Barack Obama,

Sebagai "dasar yang berguna tentang pentingnya norma, batasan kelembagaan, dan partisipasi sipil dalam memelihara demokrasi."

Daniel Ziblatt adalah Profesor Ilmu Pemerintahan Eaton di Universitas Harvard di mana ia juga menjadi staf pengajar tetap di Pusat Kajian Eropa Minda de Gunzburg dan Pusat Cuaca Harvard untuk Urusan Internasional.

Baca Juga: Anies Umumkan Transportasi Jakarta Juara Dunia, Fadli Zon Sindir Jubir Jokowi Yang Ungkit Jasa Ahok

Baca Juga: Jokowi Sindir Anies yang Hadiri Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq

Steven Levitsky adalah Profesor David Rockefeller Studi Amerika Latin dan Profesor Pemerintahan di Universitas Harvard

Di mana dia menjabat sebagai komite eksekutif untuk Weatherhead Center for International Affairs dan David Rockefeller Center for Latin American Studies.

Ziblatt dan Levitsky adalah ketua bersama dari Challenges to Democracy Research Cluster di Harvard's Weatherhead Center.

Baik Levitsky dan Ziblatt bersedia untuk berbicara sebagai duo atau secara individu dalam berbagai kesempatan.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler