Kota Bogor Sabet Penghargaan Kawasan Tanpa Rokok dari Kemenkes, Dedie Rachim: Menambah Semangat Kami

- 9 Juni 2023, 17:49 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)atas konsistensi dalam mengurangi penggunaan tembakau di Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)atas konsistensi dalam mengurangi penggunaan tembakau di Kota Bogor. /Foto/Prokompim Kota Bogor
ISU BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim senang wilayahnya mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)atas konsistensi dalam mengurangi penggunaan tembakau.

Kota Bogor meraih penghargaan dalam peringatan World No Tobacco Day 2023 atau Hari Tanpa Tembakau Dunia sebagai daerah pilot project Dashboard E-Monev Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes serta perwakilan WHO (World Health Organization) dan UNICEF.

"Diawali tentunya dengan komitmen dari Pemerintah Kota Bogor, salah satu pemerintah daerah yang awal menerapkan Perda KTR sejak tahun 2009. Bahkan di tahun 2018 kami pun sudah merevisi perda KTR itu dengan menginput ada rokok elektrik dan juga vape sebagai salah satu yang diatur dalam perda," kata Dedie.

Baca Juga: Hadiri World Food Safety Day 2023, Dedie Rachim Harap Ada Langkah Strategis Penyediaan Pangan

Kemudian, sambung Dedie, dengan dashboard KTR tersebut tentu akan memudahkan tim pengendali KTR di Kota Bogor dalam melaksanakan tugasnya. Diantaranya proses pengawasan hingga penegakkan aturan. Yang paling penting juga, yakni meningkatkan kepatuhan dari masyarakat dalam melaksanakan perda.

"Kami sampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Tentu ini menambah semangat kami untuk terus komitmen dalam rangka menegakkan KTR dan tentunya menyehatkan masyarakat ke depan," jelas Dedie.

Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, semua berkomitmen bahwa tembakau adalah musuh bersama. Bahkan ahli epidemiologi menyebut bahwa tembakau sebagai ancaman kesehatan masyarakat di dunia yang besar. Data saat ini menunjukkan, bahwa ada 70,2 juta atau 34,5 persen orang di dunia yang merokok.

"Sayangnya Indonesia menempati urutan ketiga. Mungkin salah satunya karena kita negara penghasil tembakau. Maka tadi ada penghargaan juga untuk para petani yang -me-switch yang tadinya menanam tembakau menjadi tanam pangan yang bermanfaat," jelas Dante.

Baca Juga: Aplikasi Lapak On Mudahkan Warga Bogor Bayar Pajak, Dedie Rachim: Inovasi Satu-satunya di Indonesia

Sambung Dante, data WHO juga melaporkan bahwa ada 8,2 juta kematian yang berhubungan langsung dengan penggunaan tembakau. Jadi, bukan hanya sebatas kebiasaan merokoknya saja.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x