Hal tersebut disampaikan Dedie saat menemani Wakil Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Matt Downing di Kebun Raya Bogor (KRB), Selasa, 6 Juni 2023.
Apalagi, lanjut Dedie Rachim, Kebun Raya Bogor ini memiliki hubungan sejarah khusus dengan Inggris sejak abad ke-18.
"Dan belakangan ini juga menjadi bagian dari kerja sama Inggris-Indonesia untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia - seperti kolaborasi antara Kebun Raya Bogor, Kew Gardens dan Departemen Riset Indonesia (LIPI)," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Matt Downing mengungkapkan negara Inggris baru saja memiliki raja baru, yakni Raja Charles III yang dimahkotai pada 6 Mei lalu. Dan setiap Juni, seluruh dunia ikut merayakan ulang tahun sang raja Inggris.
"Dan ini adalah kesempatan bagi kami juga untuk merayakan hubungan kami dengan Kota Bogor. Kedatangan Royal band ini menunjukkan sebuah tradisi militer dari Inggris yang bisa kita bagikan bersama teman-teman di sini. Bisa mempersatukan tradisi Inggris dan juga tradisi Indonesia," kata Matt.
Alasan Pilih Kebun Raya Bogor
Lalu mengapa di Kebun Raya Bogor? Matt menjawab bahwa KRB memiliki hubungan yang kuat dengan Inggris, diawali dengan Stamford Raffles yang menjabat sebagai Letnan Gubernur di Jawa, bertempat tinggal di Istana pada tahun 1811 dan memiliki taman dengan lanskap gaya Inggris, yang kemudian menjadi inspirasi bagi Kebun Raya.
Sambung Matt, Keterkaitan sejarah Inggris dengan Kebun Raya Bogor dimulai pada abad ke-18 pada masa kepemimpinan Stamford Raffles. Kebun Raya Bogor juga merupakan rumah bagi bunga raksasa, “Rafflesia (Rafflesia Arnoldii), salah satu tanaman paling langka di Indonesia.
"Kebun Raya Bogor ini kebun yang sangat indah dan amat sangat berkesan dengan keindahan dari Kebun Raya Bogor. Ada ikatan sejarah antara Inggris dan Indonesia, Kebun Raya Bogor juga bekerjasama dengan Kew Garden yang ada di London," kata Matt.