Network
ISU BOGOR - Keputusan penting telah diambil oleh Senat Amerika Serikat (AS) pada Selasa 23 April 2024 waktu setempat. Setelah hasil pemungutan suara yang berlangsung dramatis, Senat AS menyetujui bantuan sebesar US$95 miliar atau sekitar Rp 1.500 triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan.
Senator Chuck Schumer, dalam pidatonya yang menggugah, menyatakan, "Hari ini Senat mengirimkan pesan terpadu ke seluruh dunia: Amerika akan selalu membela demokrasi pada saat dibutuhkan."
"Jangan salah, Amerika akan memenuhi janjinya untuk bertindak seperti pemimpin di panggung dunia, untuk mempertahankan garis melawan preman otokratis seperti Vladimir Putin. Kami menunjukkan kepada Putin bahwa bertaruh melawan Amerika selalu merupakan kesalahan besar," tambahnya.
Baca Juga: Operasi anti-Israel, Iran: Timbulkan Dampak Strategis di Kancah Regional dan Internasional
Bantuan tersebut terbagi menjadi beberapa bagian yang penting: US$60,8 miliar (Rp981 triliun) untuk Ukraina guna mengisi kembali dana perang dalam upaya mengusir Rusia dari wilayahnya; US$26,3 miliar (Rp424 triliun) untuk Israel dan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di zona konflik, termasuk Gaza; dan US$8,1 miliar (Rp130 triliun) untuk kawasan Indo-Pasifik, memperkuat pertahanannya melawan China.
Presiden Biden, dalam panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin sebelumnya, menegaskan komitmennya untuk memberikan bantuan militer yang sangat dibutuhkan, termasuk persenjataan pertahanan udara, setelah RUU tersebut disahkan oleh Senat.
Keputusan ini merupakan langkah penting AS dalam memperkuat dukungan kepada sekutu-sekutunya di tengah situasi geopolitik yang semakin kompleks. Dengan penandatanganan RUU ini, AS kembali menegaskan peran dan komitmennya dalam menjaga stabilitas dan keamanan global.***
