Negaranya Terus Dukung Genosida Israel di Gaza, Pejabat Deplu AS Ini Pilih Mengundurkan Diri

- 28 Maret 2024, 20:07 WIB
Annelle Sheline, seorang pejabat hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), mengambil keputusan berani dengan mengundurkan diri sebagai bentuk protes.
Annelle Sheline, seorang pejabat hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), mengambil keputusan berani dengan mengundurkan diri sebagai bentuk protes. /Foto/IRNA

ISU BOGOR – Annelle Sheline, seorang pejabat hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), mengambil keputusan berani dengan mengundurkan diri sebagai bentuk protes. Alasannya? Dukungan terus-menerus AS terhadap genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel di Gaza.

Sheline, yang sebelumnya bertugas di Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Perburuhan, mengumumkan pengunduran dirinya dalam wawancara dengan Washington Post pada Rabu, 27 Maret 2024. Dalam pernyataannya, dia mengungkapkan kekhawatirannya tentang pengiriman senjata AS ke Israel.

“Saya tidak lagi bisa menjalankan tugas saya. Mengadvokasi hak asasi manusia telah menjadi mustahil,” ujar Sheline kepada surat kabar tersebut. 

Baca Juga: Erdogan Dorong Tekanan Internasional pada Israel untuk Patuhi Resolusi DK PBB

Pengunduran diri Sheline bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Josh Paul, direktur Biro Urusan Politik-Militer di Departemen Luar Negeri AS, juga mengundurkan diri pada Oktober tahun lalu sebagai bentuk protes. Tariq Habash, pejabat pemerintah AS lainnya, mengikuti jejak mereka dengan mengundurkan diri pada bulan Januari sebagai protes terhadap dukungan AS terhadap rezim Zionis.

Tidak hanya itu, lebih dari 130 staf Departemen Keamanan Dalam Negeri AS juga menulis surat mendesak pemerintah AS untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza. Situasi di wilayah tersebut semakin tegang setelah 100 pegawai Departemen Luar Negeri menuduh Presiden AS Joe Biden menyebarkan informasi menyesatkan tentang perang Gaza dan menyatakan bahwa rezim Zionis telah melakukan kejahatan perang di sana.

Sejak 7 Oktober, Israel telah melancarkan genosida di Gaza sebagai tanggapan atas serangan mendadak gerakan perlawanan Palestina Hamas terhadap rezim pendudukan. Lebih dari 32.490 orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa dalam konflik berdarah ini, dan ribuan lainnya mengalami luka serius.

Baca Juga: Genosida di Gaza Berlanjut, Menlu Iran: Bencana Terburuk Abad Ini

Annelle Sheline dan para pejabat lainnya yang mengambil langkah ini berusaha memperjuangkan keadilan dan perdamaian di wilayah yang terus menderita. Semoga tindakan mereka menginspirasi perubahan positif dan mengingatkan dunia akan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menghentikan kekerasan yang merenggut nyawa banyak orang.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x