Ya, perang Rusia di Ukraina telah berlangsung selama lebih dari tiga minggu, pengeboman tanpa henti terhadap kota-kota di negara itu yang telah menyebabkan lebih dari 800 kematian warga sipil, menghancurkan infrastruktur sipil, dan memaksa lebih dari 3,3 juta orang meninggalkan Ukraina.
Perang Rusia di Ukraina itu kini menciptakan perang baru yang disebut fase paling berbahaya yaitu krisis kemanusiaan di Eropa. Sebab, hingga saat ini kehancuran masih jauh dari selesai.
Baca Juga: Perang Dunia 3 di Depan Mata, Zelensky: Jika Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina Gagal
Skala invasi Rusia—penembakan kota-kota besar seperti Kyiv, ibu kota, dan Kharkiv, di timur—mengisyaratkan tujuan yang lebih besar dari Presiden Rusia Vladimir Putin yaitu merebut kendali Ukraina, dengan tujuan perubahan rezim.
Meskipun militernya jauh lebih besar daripada Ukraina, keputusan strategis Rusia yang tampaknya membingungkan dan kemunduran logistik, dikombinasikan dengan keganasan perlawanan Ukraina, telah menghalangi kemajuannya.
Itu tidak menghentikan bencana yang terjadi di Ukraina, bahkan ketika itu telah mendorong sekutu Barat untuk secara efektif melancarkan perang ekonomi melawan Moskow dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Putin Sepakat Bertemu Zelensky untuk Akhiri Perang Rusia Ukraina
Ini hanya akan menjadi lebih buruk saat perang ini berlanjut, kata para ahli sebagaimana dilansir dari Vox, Selasa 22 Maet 2022.