"Kami sangat menyesal, Sekjen PBB yang Anda wakili ternyata rentan terhadap tekanan Barat," ungkap Menlu Rusia dikutip dari Kantor Berita Nasional Rusia TASS, Rabu 23 Februari 2022.
Terlebih lanjut, Menlu Rusia baru-baru ini Sekjen PBB membuat beberapa pernyataan yang tidak sesuai dengan status dan kewenangannya di bawah Piagam PBB.
Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina: Keadaan Darurat Diberlakukan, Kecuali Luhansk dan Donetsk
Diplomat top Rusia itu mencatat bahwa Moskow menyampaikan kepada Guterres penilaiannya atas pernyataannya.
Menurut Lavrov, Sekjen PBB tidak pernah menyatakan dukungan terhadap perlunya implementasi Minsk Accords dan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang hal yang sama.
“Sehubungan dengan situasi di Ukraina, Sekjen [PBB] tidak sekali pun bersuara untuk mendukung perlunya memenuhi persyaratan Paket Tindakan dan Resolusi 2202 dari Dewan Keamanan [PBB] Minsk.
Baca Juga: Perang Ukraina, Inggris dan Jerman Jatuhkan Sanksi ke Rusia
"Yang secara langsung menuntut untuk menyelesaikan semua masalah dengan koordinasi antara Kiev, Donetsk dan Lugansk.
"Tidak ada yang menyebutkan ini di Barat. Dan, sayangnya, sekretaris jenderal mengikuti contoh menyedihkan ini," kata Menlu Rusia.
Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres membuat sejumlah pernyataan terkait situasi di Ukraina timur.