Peran PBB dalam Konflik Rusia dan Ukraina Dipertanyakan, Menlu Dmytro Kuleba: Saya Minta Jaminan Keamanan

- 22 Februari 2022, 09:04 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) untuk mengadakan konsultasi guna mengurangi ketegangan dan jaminan keamanan di sekitar Ukraina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) untuk mengadakan konsultasi guna mengurangi ketegangan dan jaminan keamanan di sekitar Ukraina. /Ukrinform
 
ISU BOGOR - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) untuk mengadakan konsultasi mendesak guna mengurangi ketegangan di negaranya dengan Rusia.

Hal tersebut disampaikan Menlu Dmytro Kuleba sebagaimana dilansir Kantor Berita Nasional Ukraina Ukrinform yang dikutip Selasa 22 Februari 2022.

Permintaan Menlu Ukraina itu disampaikan secara resmi ke sejumlah negara anggota Dewan Keamanan PBB terkait konflik Rusia dan Ukraina, pada Senin 21 Februari 2022.

Baca Juga: Rusia Ukraina Perang: Sudah Dimulai dengan Peringatan Mengerikan yang Menewaskan 5 Orang di Perbatasan

"Atas inisiatif Presiden Zelensky, saya secara resmi meminta negara-negara anggota DK PBB untuk segera mengadakan konsultasi," kata Menlu Ukraina di akun Twitternya.

Sebab, lanjut dia, berdasarkan Pasal 6 memorandum Budapest perlu membahas tindakan mendesak yang ditujukan untuk de-eskalasi.

"Serta langkah-langkah praktis untuk menjamin keamanan Ukraina," tulis Menlu Ukraina.

Baca Juga: Rusia Kerahkan 9.000 Pasukan di Belarusia, Menhan Ukraina: Situasi Seperti Pengepungan

Seperti diberitakan outlet media pemerintah mengklaim Ukraina selama lima hari terakhir telah menerima 119 serangan terhadap objek sipil di daerah berpenduduk yakni Donetsk dan Luhans.

"Akibatnya, 44 rumah warga sipil, empat institusi pendidikan, dua mobil dan satu garasi, 11 objek infrastruktur kritis rusak, dua warga sipil luka-luka, tiga warga sipil lagi memar," tulis media itu.

Tak hanya itu, akibat dari 15 serangan terhadap infrastruktur sipil yang terjadi dari pukul 12:00 hingga 16:00 pada tanggal 21 Februari 2022.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x