ISU BOGOR - Media Ukraina memberitakan pidato Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Luhansk (LPR) dan Republik Rakyat Donetsk (DPR). Tak hanya itu, Putin juga disebut menggambarkan Ukraina dengan sebutan negatif.
Sebagaimana dilansir Kantor Berita Nasional Ukraina Ukrinform, bahwa selama 55 menit pidatonya di TV Rusia,Putin mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk dengan menandatangani dekrit yang relevan.
“Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang sudah lama tertunda – untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan 'DPR' dan 'LPR'.
Saya meminta Majelis Federal Federasi Rusia untuk mendukung keputusan ini dan kemudian meratifikasi perjanjian-perjanjian Rusia." persahabatan dan bantuan timbal balik dengan masing-masing 'republik'," kata Putin dikutip dari Ukrinform.
Sebelum itu, ia menuduh Ukraina meningkatkan situasi saat ini di beberapa wilayah Donetsk dan Luhansk, dengan mengatakan bahwa Rusia telah melakukan segalanya untuk menjaga integritas wilayah Ukraina. Putin mengakhiri pidatonya dengan ancaman ke Ukraina, yang diduga bertindak agresif di Donbas.
Selama pidatonya di televisi, presiden Federasi Rusia membuat semacam referensi sejarah yang kurang konsisten dengan ilmu sejarah.
Secara khusus, Putin menyebut negara kita "Ukraina dinamai Vladimir Ilyich Lenin", yang berarti bahwa Ukraina diciptakan oleh diktator Soviet dan Partai Bolshevik yang dipimpin olehnya.
Mencapai situasi saat ini di Ukraina, Putin menggambarkannya dengan sangat negatif di semua bidang kehidupan dan menyebut negara kita sebagai "koloni dengan rezim boneka." Pada saat yang sama, ia sekali lagi membenarkan pendudukan Krimea.