Pejabat Senior AS dan Prancis di Timur Tengah Berupaya Redakan Perang Gaza

- 29 April 2024, 17:43 WIB
Seorang pejuang Palestina dari Brigade Izzuddin Al Qassam sedang membidik sesuatu - Update perang di Gaza hari ke-65: Pejuang Palestina melanjutkan 'panen' tank hancur dan serdadu Zionis tewas
Seorang pejuang Palestina dari Brigade Izzuddin Al Qassam sedang membidik sesuatu - Update perang di Gaza hari ke-65: Pejuang Palestina melanjutkan 'panen' tank hancur dan serdadu Zionis tewas /Tangkapan layar video Brigade Izzuddin Al Qassam Hamas

ISU BOGOR - Di tengah eskalasi ketegangan di Gaza, pejabat senior dari Amerika Serikat dan Prancis memimpin upaya diplomasi di Timur Tengah, bertujuan untuk memediasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Menteri Luar Negeri Prancis, Stephane Sejourne, mengumumkan kemajuan signifikan dalam pembicaraan gencatan senjata selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Arab Saudi. Pembicaraan tersebut, yang digelar pada hari Senin, menegaskan kebutuhan mendesak akan menghentikan pertikaian di Gaza.

"Situasi di Gaza sangat buruk, dan kami membutuhkan gencatan senjata dengan segera," ujar Sejourne saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Riyadh sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin 29 April 2024.

"Kami akan membahas sandera, situasi kemanusiaan, dan pengaturan gencatan senjata. Meskipun ada kemajuan, kehati-hatian harus membimbing diskusi dan negosiasi kami," tambahnya.

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza Terus Berlangsung: Lebih dari 50 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Kedatangan Blinken di Arab Saudi menandai awal dari perjalanan lebih luas di Timur Tengah, menunjukkan prioritas tinggi yang diberikan untuk menyelesaikan konflik Gaza.

Kedua pejabat diharapkan akan terlibat dalam pembicaraan lebih lanjut dengan menteri Arab, rekan-rekan dari negara-negara Barat, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang menegaskan upaya bersama komunitas internasional untuk mengakhiri kekerasan di Gaza.

Sebagaimana diketahui, Pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.

Israel membalas dengan memberlakukan pengepungan total di Gaza, kemudian melancarkan serangan udara dan darat yang telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x