Mantan Komandan Taliban Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan Setelah Bunuh 3 Tentara AS di Afghanistan

- 15 Oktober 2021, 18:46 WIB
Mantan Komandan Taliban Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan Setelah Bunuh 3 Tentara AS di Afghanistan
Mantan Komandan Taliban Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan Setelah Bunuh 3 Tentara AS di Afghanistan /reuters

ISU BOGOR - Seorang mantan komandan Taliban yang sebelumnya dituduh menculik seorang jurnalis Amerika diperkirakan mengaku tidka bersalah karena membunuh tiga tentara As di Afghanistan pada 2008.

Jaksa AS di Manhattan pekan lalu membuka tuntutan baru terhadap Haji Najibullah yang menurut jaksa adalah komandan Taliban di Provinsi Wardak Afghanistan yang berbatasan dengan Kabul.

Pejuang Taliban di bawah komando Najibullah menyerang konvoi militer AS.

Baca Juga: Joy Red Velvet Dikritik Karena Jarang Komunikasi dengan ReVeLuv di Bubble

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Buat Keributan di Internset Setelah Teaser Drama Snowdrop Rilis

Baca Juga: Netizen Diskusikan Rumor Kencan V BTS dengan Putri Presiden Paradise Group, Knetz: Berita Sampah!

Hal ini menewaskan Sersan Angkatan Darat AS Kelas Satu Matthew Hilton dan Joseph McKay, Sersan Mark Palmateer dan penerjemah Afghanistan mereka yang tidak disebutkan namanya, menurut sebuah dakwaan yang dibuka pada 7 Oktober 2021.

Andrew Dalack, seorang pengacara untuk Najibullah, mengatakan kliennya akan mengaku tidak bersalah atas tuduhan, yang termasuk memberikan dukungan material untuk tindakan terorisme yang mengakibatkan kematian, pembunuhan warga negara AS, penculikan dan penyanderaan.

Pejabat senior AS dan Taliban mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka di Doha, Qatar, selama akhir pekan.

Dakwaan terbaru datang setahun setelah jaksa menuduh Najibullah menculik seorang jurnalis Amerika pada 2008.

Baca Juga: Baim Wong Viral karena Marahi Kakek Suhud: Memang Gua Salah karena Itu Orang Tua

Meskipun jaksa tidak mengidentifikasi jurnalis tersebut, seorang pejabat penegak hukum yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters tahun lalu bahwa kasus tersebut melibatkan David Rohde.

Rohde, pemenang Hadiah Pulitzer yang sekarang bekerja di The New Yorker dan sebelumnya bekerja untuk Reuters dan New York Times, melarikan diri pada tahun 2009.

Najibullah, yang mengaku tidak bersalah atas tuduhan penculikan itu, diperkirakan akan hadir pada Jumat di hadapan Hakim Distrik AS Katherine Polk Failla.

Dia menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x