ISU BOGOR - Taliban menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan semua negara termasuk Amerika Serikat (AS), tetapi ada satu negara yang dikesampingkan untuk diajak kerjasama yakni Israel.
Pernyataan pihak Taliban itu disampaikan setelah mengumumkan pemerintah sementara Afghanistan pada Kamis 9 September 2021.
Taliban mengatakan mereka sekarang siap untuk kerjasama internasional dengan negara manapun termasuk Amerika Serikat, tetapi organisasi tersebut menentang keras kerjasama apapun dengan negara Yahudi Israel.
Baca Juga: Kepala Pemerintahan Afghanistan yang Baru Sudah Ditunjuk Oleh Kelompok Taliban Beserta Wakilnya
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kepada kantor berita milik negara Rusia, Sputnik, pada hari Selasa bahwa AS akan tetap diterima untuk membantu merekonstruksi Afghanistan.
"Dalam babak baru, jika Amerika ingin memiliki hubungan dengan kami, yang dapat menjadi kepentingan kedua negara dan rakyat, dan jika mereka ingin berpartisipasi dalam rekonstruksi Afghanistan, mereka dipersilakan," kata Suhail Shaheen.
Lebih lanjut, Suhail Shaheen menggarisbawahi penolakan murni dan sederhana untuk bekerja dengan satu negara pada khususnya yaitu Israel.
"Tentu saja, kami tidak akan memiliki hubungan dengan Israel. Kami ingin memiliki hubungan dengan negara lain, Israel tidak termasuk di antara negara-negara ini," tegasnya.