TRAGIS! Ibu Tukar Bayi Hingga Ditelantarkan Sampai Mati Kelaparan

- 15 Maret 2021, 14:39 WIB
Ilustrasi bayi yang baru lahir.
Ilustrasi bayi yang baru lahir. /Pixabay/Jump1987

ISU BOGOR - Seorang ibu menukar bayi perempuannya dengan bayi anaknya di Korea hingga sang anak mati kelaparan.

Semua ini berawal dari penemuan jasad bayi perempuan berusia tiga tahun di salah satu apartemen di Korea Selatan.

Pada 10 Februari 2021 lalu, kepolisian di Kota Gumi Provinsi Gyeongsang Utara Korea menemukan tubuh bayi perempuan berusia tiga tahun.

Baca Juga: Meghan Markle Dikabarkan Berambisi Ingin Jadi Presiden AS dalam Isu Rasisme Kerajaan Inggris

Baca Juga: Mayat Bayi Usia 3 Tahun Ditemukan Polisi dalam Kondisi Dimumikan dalam Sebuah Apartemen

Baca Juga: Moeldoko Akan Direstui Jokowi, Penggagas KLB Partai Demokrat: Sang Jenderal Juga Punya Hak Jadi Calon Presiden


Tubuh bayi perempuan itu ditemukan sepenuhnya di unit apartemen tempat ia ditemukan dalam keadaan dimumikan.

Polisi dikirim ke tempat itu ketika nenek dari pihak ibu bayi perempuan Seok dan suaminya mengunjungi unit tempat kediaman anaknya.

Pemilik rumah menyampaikan pesan bahwa perjanjian sewa Kim atau anak keakek dan nenek tersebut untuk unit tersebut telah kadaluarsa dan harus segera pindah.

Di sana Seok dan suaminya yang awalnya menemukan mayat bayi perempuan itu dan langsung melaporkan ke polisi.

Menurut investigasi polisi dan laporan media Korea yang menyusul, sebenarnya Kim merupakan mantan suami Hong dan bayi perempuannya yang tinggal di unit tersebut sampai orang tuanya bercerai pada April 2020 lalu.

Dalam wawancara Hong mengklaim bahwa Kim sedang mengandung bayi laki-laki lain saat perceraian itu terjadi.

Pernikahan mereka berantakan ketika Kim menjadi kurang tertarik untuk merawat bayi perempuan mereka.

Hal tersebut membuat Hong menjadi lebih curiga jika Kim sudah berselingkuh.

Pada saat perceraian, Hong meminta Kim untuk membesarkan bayi perempuan mereka itu sampai cukup stabil untuk dapat mengasuh bayi perempuan itu.

Hal tersebut sudah disetujui oleh Kim.

Penyelidikan lebih lait mengungkapkan bagaimanapun Kim sepenuhnya mengabaikan bayi perempuan itu dan mengabaikan tugas orang tua.

Pada 20 Mei 2020, Kim yang berusia 22 tahun menunggak tagihan listrik selama lima bulan berturut-turut dan layanan tersebut telah diputus.

Baca Juga: Ayah Dipecat karena Ikut Gagas KLB Partai Demokrat, Anak Solid Dukung AHY

Pada Agustus 2020 Kim ternyata telah pindah dari unit tersebut dan tinggal bersama suami barunya.

Pada kasus ini, Kim dengan tega meninggalkan bayi perempuannya di unit itu sendirian, bayi perempuan itu bahkan diperkirakan mati kelaparan.

Kabarnya, ketika kakek dan neneknya serta polisi menemukan jasad bayi perempuan tersebut, jasad tersebut masih relatif utuh.

Hal ini dikarenakan unit tersebut ditinggalkan selama berbulan-bulan tanpa listrik membuat tubuhnya tetap kering dan dingin sehingga pembusukan belum terjadi sepenuhnya.

Sejak saat itu, polisi segera melacak keberadaan Kim dan menangkapnya karena menelantarkan anak.

Hal yang mengejutkan dan aneh dimulai pada 10 Maret 2021 lalu ketika polisi menerima hasil tes DNA yang dimaksud untuk memverifikasi bahwa bayi perempuan itu memang milik Kim.

Namun ternyata bayi perempuan itu tidak memiliki hubungan genetik dengan Kim dan Hong.

setelah melakukan lebih banyak tes DNA pada semua pihak yang terlibat, polisi dan National Forensic Service (NFS) mengungkapkan bahwa Seok yang berusia 48 tahun sebenarnya adalah ibu kandung dari bayi perempuan tersebut.

Seok melahirkan sekitar waktu yang sama dengan kim, lalu menukar anaknya dengan Kim membuat Kim membesarkan yang secara teknis adalah adik perempuannya.

"Meskipun Seok bersikeras bahwa hasil tesnya tidak benar, tidak mungkin kesimpulan NFS salah karena sampel DNA telah diuji empat kali secara terpisah untuk mendapatkan ketepatan tertinggi," ujar polisi.

Baca Juga: Kebakaran Hanguskan Lapak Rongsokan di Pondok Rajeg Cibinong Bogor

Hasil tes DNA lebih jauh mengungkapkan bahwa suami Seok bukanlah ayah kandung dari bayi perempuan tersebut.

Ini berarti Seok mengandung bayi perempuan di luar pernikahannya.

Sejak saat itu, dua pria telah diuji tambahan dan keduanya ditemukan bukan ayah biologis bayi perempuan tersebut.

Polisi terus menyelidiki kontak Seok untuk mempersempitnya pada ayah kandung yang sebenarnya.

Keberadaan bayi kandung Kim yang tertukar masih belum diketahui.

Dari penyelidikan, seok dan Kim telah berpisah karena Kim meninggalkan keluarganya di akhir masa remajanya.

Sekitar 2019 lalu, Kim hamil dengan bayi mantan suaminya Hong.

Seok menyadari kehamilan Kim mendekati tanggal kelahiran Kim.

Tidak lama kemudian, Kim melahirkan dan check in ke pusat pasca melahirkan untuk pemulihan, sementara Seok merawat bayi yang baru lahir.

Polisi menduga pertukaran bayi-bayi itu terjadi pada saat itu, sejak saat itu Kim membesarkan adik kandungnya dan berpikir bahwa dia adalah putrinya hingga ditinggalkan pada Agustus 2020 lalu.

Kim mengaku kepada polisi alasan meninggalkan bayi perempuan itu dalam unit sendirian.

Kim mengungkapkan dia tidak menyukai bayi perempuan itu karena dia berasal dari Hong.

Baca Juga: Hari Pertama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Bogor, Siswa: Senang, Tapi Jangan Anggap Remeh

Pihak berwenang memiliki alasan untuk percaya bahwa Kim mungkin tidak menyadari bahwa bayi-bayi itu telah ditukar, meskipun mereka akan terus menyelidiki dengan mempertimbangkan semua kemungkinan dan melihat ke setiap detail.

Media Korea Yonhap News melaporkan bahwa seorang profiler telah ditugaskan untuk menangani kasus tersebut untuk analisis yang lebih mendalam tentang apa yang terjadi.

Kasus penelantaran anak dan pelecehan satu persatu mulai naik ke permukaan, hal ini membuat orang-orang Kira mendorong hukuman yang lebih berat karena menganggap mereka adalah orang tua yang tidak layak.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x