Covid-19 Menginsirasi Facebook Membuat Fitur Doa, Ini Tanggapan Warga AS

22 Juli 2021, 16:15 WIB
Logo Facebook /Facebook Inc

 

ISU BOGOR - Facebook membuat fitur doa bagi komunitas keagamaan yang mulai digunakan di Amerika Serikat.

Fitur ini terinspirasi dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat di rumah saja.

Sebetulnya, sejak awal 2017, CEO Mark Zuckerberg mengutip gereja sebagai salah satu contoh dalam manifesto panjang tentang menghubungkan dunia dan perusahaan menciptakan tim yang berfokus pada kemitraan iman.

Baca Juga: Ratusan Orang Dievakuasi dan Belasan Tewas, Pemerintah China Awasi Risiko Kereta Api

Kepala kemitraan kepercayaan Facebook Miss Jones kepada Reuters dalam sebuah wawancara mengatakan apalagi pandemi Covid-19 memberi urgensi baru pada upaya tersebut.

"Produk doa baru itu muncul setelah perusahaan melihat peningkatan orang yang saling meminta doa selama pandemi," kata Jones yang juga seorang pendeta di Florida.

Penjangkauan memuncak saat ada komunitas yang mengadakan pertemuan iman virtual pertama dengan para pemimpin agama bulan lalu.

Selama siaran langsung acara di Facebook Live dengan perusahaan memutar video menggunakan emoji hati yang mengambang di layar saat para pemimpin agama melayani jemaat mereka.

Chief Operating Officer Sheryl Sandberg membahas masa depan di mana para pemimpin melibatkan jamaah dengan alat realitas virtual dan augmented reality.

Baca Juga: Aktivis Don Adam Sebut Rektor UI Permainkan Komitmen Presiden Jokowi Usai Mundur dari Komisaris BRI

Pada akhir Mei 2021, Facebook membuat alat doanya, yang telah diuji dengan beberapa komunitas agama.

Fitur dapat diakses oleh semua Grup Facebook AS untuk diaktifkan.

Di salah satu Grup pribadi yang dilihat oleh Reuters, seorang wanita menggunakan alat itu untuk meminta doa bagi bibi yang sakit virus corona.

Orang-orang menjawab dengan mengklik tombol untuk mengatakan 'Saya berdoa,' dan nama mereka dihitung di bawahnya.

Pengguna dapat memilih untuk diberi tahu dengan pengingat untuk berdoa lagi besok.

Ada juga yang lain meminta doa untuk putrinya yang patah hati, tes mengemudi putra, dan masalah dengan perusahaan asuransi.

Postingan doa yang dikonfirmasi Jones bisa digunakan pula mempersonalisasi iklan di Facebook, seperti konten lainnya.

Baca Juga: Sebelum melonjak Warga Rusia Banyak Menolak Vaksin, Hanya Dijatah 21 Persen, Sekarang?

Seorang juru bicara mengatakan data tersebut dapat menjadi masukan bagaimana sistem pembelajaran mesin Facebook memutuskan iklan mana yang akan ditampilkan kepada pengguna.

Namun, pengiklan tidak akan dapat secara langsung menargetkan iklan berdasarkan isi doa atau penggunaan fitur tersebut.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler