Network
ISU BOGOR - Pengguna facebook geger atas unggahan video viral tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kerajaan Saudi Arabia (KSA) dari akun Saidah AR Sumba bermuka bonyok diduga mendapat kekerasan karena mempertahankan kehormatan dari perlakuan anak majikannya.
Pantauan isubogor.com, Kamis, 16 Juli 2020 hingga pukul 21.40 WIB unggahan akun tersebut yang disebar ke salah satu grup telah mendapat 1.439 ragam komentar, terutama keprihatihan.
Unggahan video pada Selasa, 14 Juli 2020 pukul 4.24 WIB itu menggambarkan Saidah yang sedang menginformasikan diduga dengan bahasa arab namun kurang begitu jelas tentang mukanya yang peduh darah di hidung, pelipis dan mulutnya.
Baca Juga: Banjir Luwu Utara, 30 Meninggal dan 15 Hilang
Ia juga menggungah foto setelah mendapatkan pengobatan di mukanya. Nampak, bibirnya masih lebam dan pelipisnya diperban.
Disertai pula tulisan permintaan doa kepada warganet untuk kasus kekerasan dari anak majikannya itu yang sedang dalam pengejaran polisi setempat.
"Assalamu'alaikum All..
Jgn krn uang kita sampai tbuh kita d sentuh sm anak mjkn..
Demi mmpertahan kan khormatan q..
Mati pun q ga takut..
Nie kjadia td maqrib wktu KSA..
alhmdlh udh sy lapor k polisi and anak mjkn dlam pngejaran polisi..
Mnta doa'y biar dia cpat d tangkap..
Amien ya robb????????????
Pelipis jahitan 6..
Bibir jahitan 3...," tulis akun Saidah mengiringi unggahan video viral atas kekerasan yang dialaminya.
Alhasil, kisah pilu Saidah di media sosial Facebook itu mendapat beragam komentar empati berupa keprihatinan hingga menyesalkannya harus masih mengadu nasib di luar negeri.
Baca Juga: Viral Iklan Mal Taman Anggrek Dijual Rp17 Triliun, Pemilik: Iklan yang Dimaksud Menyesatkan
Bahkan, ada akun yang merasa kenal dengan Saidah dan menyemangatinya untuk memperjuangkan kasusnya.
"Semoga cepat sembuh ya Bun kami tak dapat bantu apa2 selain hanya doa dan cepat plg ke tanah air????????????????????????????????????????????????????????," dari akun LiLi Suleman.
"Lapor bu""biar di tangani oleh kbri"setempat mumpung ada bukti yg memperkuat""takutx mereka tambah parah"memperlakukan ibu tidak dengan manusiawi," tulis Iyun Ibux Hanifa.
"lagian kok masih kerja di majiikan bukanya di rs penyembuhan biasanya negara lain kasusnya dtangani gA boleh tinggal dirumah majikan lagi," tulis Himalaya Dewi.
Baca Juga: Banjir Sulsel, BNPB Komitmen Tetap Fokus Pantau Bencana Dalam Pandemi Covid-19
Hingga berita ini disiarkan, belum ada konfirmasi dari pihak berwenang tentang kebenaran unggahan tersebut maupun penanganan atas dugaan kasus kekerasan TKI tersebut.
