Banjir Sulsel, BNPB Komitmen Tetap Fokus Pantau Bencana Dalam Pandemi Covid-19

- 16 Juli 2020, 19:45 WIB
Bencana alam banjir bandang Kabupaten Luwu Utara (PMI)
Bencana alam banjir bandang Kabupaten Luwu Utara (PMI) /



ISU BOGOR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkomitmen tetap melakukan pantauan maupun dukungan terhadap wilayah kabupaten dan kota yang mengalami kejadian bencana alam, seperti pascabencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Seperti keterangan pers dari Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Kamis, 16 Juli 2020 yang dikutip isubogor.com, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menyampaikan, pihaknya tetap fokus dalam penanganan bencana lain seusai dengan tugas dan fungsi, seperti sebelum terjadinya pandemic COVID-19.

Ia mengatakan, BNPB tetap menjalankan berbagai agenda dalam rangka pencegahan dan upaya yang terus-menerus untuk mengedukasi masyarakat dan pemerintah daerah terkait ancaman bencana di wilayah.

Di samping itu, BNPB juga terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang dapat dijadikan rekomendasi untuk mengoptimalkan tugas BNPB dalam upaya pencegahan di daerah-daerah rawan bencana.

"Kami selalu memonitor, ada unit kami di BNPB ini yang kemudian memonitor terus informasi dari BMKG misalnya. Kaitannya dengan hujan, kaitannya dengan meteorologi, gempa bumi dan sebagainya. Juga informasi terkait dengan PVMBG untuk gunung, misalnya," jelas Lilik pada dialog Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Kamis 16 Juli 2020.

Pantauan dua provinsi di Jawa

Lilik menceritakan, pada awal Juli ini BNPB mengirimkan surat kepada Gubernur Jawa Tengah dan D.I. Yogykarta untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait dengan informasi PVMBG tentang aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

Hal ini disambut baik oleh kedua pemerintah daerah. Ia pun bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk meninjau langsung kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat sekitar lereng gunung.

Sedangkan Pemerintah D.I. Yogyakarta, kesiapsiagaan juga dilakukan terhadap beberapa hal, seperti jalur evakuasi, peringatan desa-desa di kawasan rawan bencana (KRB) III maupun upya pencegahan lain.

Lilik mengatakan bahwa kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat terpelihara sehingga kalau terjadi bencana, mudah untuk evakuasi.

“Dan masing-masing orang di sana, tahu apa yang dilakukan," ujarnya.

Selanjutnya, Lilik juga mengingatkan akan bahaya COVID-19 yang masih ada di sekitar kita. Disiplin pribadi untuk melakukan protokol kesehatan menjadi kunci.

Ia mengajak untuk saling mengingatkan dan menjaga diri sendiri serta keluarga karena tanggung jawab untuk berhasil keluar dari pandemi ini berada pada masing-masing individu.

"Kita hari ini harus mau menjadi relawan, bagi diri kita sendiri, keluarga kita, dan orang lain. Karena siapa lagi yang akan memperingatkan, kalau bukan kita," tutup Lilik.

Editor: Linna Syahrial


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x