Ini 3 Alasan Utama Kepercayaan Masyarakat Terhadap Jokowi Turun

- 3 Desember 2020, 08:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Twitter.com/@jokowi

Sampai hari ini, Indonesia masih memiliki fasilitas dan staf medis terbatas untuk menangani pasien COVID-19.

Indonesia juga masih belum dapat melacak individu yang terinfeksi secara akurat. Hal ini ditunjukkan dengan sering terjadinya perbedaan data antara pusat dan daerah terkait jumlah individu yang tertular.

Pelaksanaan tes COVID-19 di Indonesia juga telah banyak dikritik, dan tenaga medis masih belum mendapatkan perlindungan yang memadai.

Banyak dari mereka meninggal karena tidak mendapatkan perlindungan yang cukup oleh Pemerintah, tapi tidak ada data pasti berapa banyak jumlahnya.

"Ironisnya, meski upaya penyelamatan ekonomi dilakukan dengan mengorbankan kesehatan masyarakat, ekonomi Indonesia tetap tak terselamatkan akibat hantaman pandemi," katanya.

Indonesia resmi mengalami resesi setelah mengalami penurunan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini.

2. Gagal mendengarkan keprihatinan masyarakat

Selain gagal melindungi masyarakat dari COVID-19, Jokowi juga gagal mendengarkan tuntutan rakyat.

Pertama, Presiden belum mendengarkan imbauan dari organisasi agama dan kelompok masyarakat sipil untuk menunda pemilihan kepala daerah.

Meskipun ada kekhawatiran bahwa pemilihan kepala daerah akan memperburuk penyebaran COVID-19, Jokowi tetap memutuskan untuk melanjutkan pemilihan di 270 daerah pada Desember.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x