ISU BOGOR - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar blak-blakan menyinggung kembali Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pilpres 2019 berlangsung dengan 2 pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.
Haris Azhar bercerita bahwa dalam Pilpres 2019 ada keterlibatan polisi untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
Baca Juga: Rocky Gerung Berani Jamin Hak Hidup Rakyat Bojongkoneng: Saya dan Haris Azhar Yakin Itu Bisa
"Saya sempet mendampinginp polisi yang coba mengungkap bahwa di tempatnya dia di kondisikan oleh pimpinan polisi di tempatnya dia untuk memenangkan kelompok Jokowi waktu itu," kata Haris Azhar dikutip dari YouTube Refly Harun, Sabtu 23 Oktober 2021.
"Dan si polisinya malah ditekan dan juga dilaporkan dikenai proses hukum," sambungnya.
Kemudian Refly Harun memotong pembicaraan Haris Azhar.
Baca Juga: Luhut Diperiksa Polisi Terkait Laporan Haris Azhar-Fatia, Rocky Gerung: Bukan Perbuatan Kriminal
"Saya denger Anda mnau diajukan ke Mahkamah Konstitusi sebagai saksi, tapi gak jadi?" tanya Ahli Hukum Tata Negara ini.
"Saya gamau, karena saya merasa timnya 02 gak punya manajemen kasus yang baik. Kedua yang pantas menjadi saksi adalah polisinya," kata Haris Azhar menimpali.
Haris Azhar mengaku dirinya memiliki sejumlah kesimpulan. Namun, kesimpulannya itu msaih bisa digoyahkan.
"Polisi itu karena situasi yang tidak profesioanal ini merebak luas dan harus kaya semacam ngerti kliknya ke istana. Akhirnya munculkan sejumnlah kesimpulan," imbuh dia.
Menurutnya, polisi dalam penegakan hukum dia ahanya akan bekerja kalau ada tiga.
"Ada tekanan publik, disuruh sama atasannya, dan dalam beberapa kasus ada uangnya," sebutnya.
Baca Juga: Haris Azhar Trending Usai Dilaporkan Luhut, Aktivis HAM Ini Jadi Sorotan Netizen: Seru Nih
"Sekarang ini isu besarnya adalah politisasi terhadap polisi dan saya tau betul," tandasnya. ***