Marak Wacana Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, Pakar Hukum Mencium 'Bau' Busuk: Hanyalah Strategi Agar...

- 17 Oktober 2021, 16:01 WIB
Potret Prabowo dan Jokowi
Potret Prabowo dan Jokowi /Instagram/@prabowo

ISU BOGOR - Pesta demoktasi atau ajang pemilihan presiden (pilpres) 2024 semakin gencar diperbincangkan publik hingga tokoh-tokoh politik Indonesia.

Pasalnya, selain heboh karena munculnya nama-nama baru untuk kandidat presiden (capres) di 2024, ada pula yang marak menyandingkan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto.

Bahkan, Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari, telah membuat komunitas duet Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024.

Baca Juga: Jika Prabowo Nyapres di 2024, Refly Harun Prediksi 3 Tokoh Ini yang Akan Jadi Pendampingnya

Mengetahui hal itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara, ia mencium 'bau' busuk dari wacana tersebut.

Sebagai pakar hukum yang vokal terhadap isu-isu di pemerintahan, Refly menilai jika wacana Jokowi-Prabowo adalah taktik dan strategi semata untuk melancarkan tiga periode.

"It could be possible (Jok-Pro) hanya sekedar taktik dan strategi orang-orang seputar istana agar kemudian ada ceruk yang namanya tiga periode," ujar Refly dikutip Isu Bogor kanal YouTube-nya, Minggu, 17 Oktober 2021.

Baca Juga: Prabowo Ulang Tahun ke-70, Refly Harun Singgung soal Pilpres 2024: Dia Akan Tiarap...

Lebih lanjut, Refly Harun menegaskan jika wacana Jok-Pro hanya akan berfokus kepada tiga periode, bukan ke performa kandidat Jokowi dan Prabowo.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x