ISU BOGOR - Kepala biro politik kelompok perlawanan Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, mendesak pemerintah Pakistan untuk berperan aktif dalam menegosiasikan gencatan senjata di Gaza. Dalam surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, Haniyeh menyoroti eskalasi serangan Israel di wilayah tersebut.
Menurut laporan media Pakistan, Haniyeh mengucapkan selamat atas pemilihan Shehbaz Sharif sebagai Perdana Menteri baru, sambil mengajaknya untuk turut berupaya dalam menekan rezim Israel dan sekutunya agar segera menerima gencatan senjata di Gaza. "Kami menekankan pentingnya dukungan dari negara-negara lain dan organisasi dalam mengakhiri agresi Israel terhadap warga sipil Palestina," ungkapnya.
Dalam suratnya, Haniyeh mengecam tindakan rezim Israel yang disebutnya sengaja menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua. "Penghancuran infrastruktur vital seperti masjid, sekolah, rumah sakit, dan jalan oleh pasukan Israel," kata Haniyeh.
Baca Juga: Dewan Perang Israel Tolak Syarat Gencatan Senjata dengan Hamas
Lebih lanjut, Haniyeh mengkritik taktik Israel yang menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, serta pemblokiran bantuan internasional dan serangan terhadap warga Palestina yang mencoba menerima bantuan. Dia menyoroti bahwa lebih dari 31.000 warga Palestina telah tewas sejak awal perang genosida yang dimulai pada 7 Oktober.
Sementara itu, Hamas terus mengajak komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas guna mengakhiri konflik di Gaza dan memastikan perlindungan terhadap warga Palestina yang terus menderita akibat agresi Israel. Dalam upaya untuk meredakan ketegangan dan mencapai perdamaian, Hamas berharap Pakistan dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam memediasi gencatan senjata yang adil dan berkelanjutan.***