Debat Dalam Pesawat, Mumtaz Rais Terkesan Arogan Jual Nama Komisi II DPR

- 15 Agustus 2020, 20:08 WIB
Mumtaz Rais anak dari politisi terkemuka Amien Rais
Mumtaz Rais anak dari politisi terkemuka Amien Rais /Instagram.com/@mumtaz.rais

ISU BOGOR - Wakil Ketua KPK, Nawawi Pamolango menjelaskan kroonologi terkait perselisihannya dengan putra Amin Rais, Ahmad Mumtaz Rais saat dalam pesawat perjalanan Gorontalo-Jakarta. Dalam perdebatan itu, Mumtaz Rais terkesan arogan dengan menyebut unsur Pimpinan Komisi III DPR.  

Berdasarkan knonologi yang disampaikan Nawawi, saat itu dirinya melakukan perjalanan dinas ke Gorontalo dalam rangka menjalankan tugas kegiatan koordinasi pemberantasan korupsi dengan APH dan APIP di wilayah Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus sampai 12 Agustus 2020.

Lalu, Nawawi kembali ke Jakarta pada Rabu 12 Agustus 2020 dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dalam perjalanan, pesawat transit di Bandara di Makasar untuk pengisian Bahan Bakar.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Presiden Jokowi Alokasikan Rp356,5 triliun Anggaran Kesehatan Hingga Insetif Usaha 

Pada saat pengisian bahan bakar, petugas pramugari sudah mengingatkan beberapa kali secara langsung ataupun secara umum melalui pengeras suara agar kepada para penumpang tidak berjalan serta tidak menggunakan alat komunikasi dan seterusnya.

Pada saat itu, lanjut Nawawi, dirinya melihat Mumtaz Rais tidak mengindahkan imbauan pramugari hingga sekitar tiga kali. Karena yang bersangkutan masih terus bicara melalui telepon, sementara Nawawi melihat dari jendela di samping tempat duduknya ada kendaraan pengisi bahan bakar di sekitar pesawat.

“Maka dengan pertimbangan keselamatan seluruh penumpang, saya mengingatkan pada yang bersangkutan untuk mematuhi aturan yang berlaku di penerbangan,” kata Nawawi seperti yang disampaikan Plt Jubir KPK, Ali Fikri melalui rilisnya, Sabtu 15 Agustus 2020.

Baca Juga: Habiburokhman Apresiasi Pidato Tahunan Jokowi Sesuai Dengan Visi Gerindra 

Namun demikian, Mumtaz Rais tidak merespon dan tetap bicara melalui telepon. Nawawi kembali ke kursi, namun dikejutkan ketika Mumtaz Rais tadi justru kemudian menghardik.

“kamu siapa?”. Hal ini dijawab Nawawi, “saya penumpang pesawat ini dan oleh karenanya wajib mengingatkan sesama demi keselamatan bersama".

Akan tetapi, Mumtaz Rais tidak mengindahkan dan menyampaikan beberapa hal, hingga terucap salah satu kalimat mengatakan bahwa dirinya disini bersama wakil ketua komisi III DPR dengan mengarah ke salah satu kursi kedua di belakang Nawawi.

Baca Juga: Jalin Hubungan Diplomatik Istrael-UEA, Erdogan Ancam Putus Hubungan Diplomatik UEA 

Atas jawaban tersebut kemudian Nawawi merespon bahwa ini adalah kewajiban kita sesama penumpang untuk mengingatkan demi keselamatan bersama. Tidak hubungannya dengan posisi sebagai pejabat dimanapun, termasuk di DPR.

“Hal ini berangkat dari pemahaman, bahwa Pak Nawawi memahami mitra kerja di Komisi III DPR adalah orang-orang yang memahami hukum sehingga tidak mungkin akan bersifat arogan membela jika ada pelanggaran aturan di penerbangan tersebut. Apalagi mengingatkan penumpang lain yang menelepon saat pesawat mengisi bahan bakar adalah demi keselamatan bersama seluruh penumpang,” tulis Ali.

Setelah akhirnya diketahui bahwa Nawawi adalah Pimpinan KPK, ada upaya dari penumpang lain yang tadi disebut salah satunya dari unsur Pimpinan Komisi III DPR untuk meredakan persoalan.

Baca Juga: Pakar: Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI Cenderung Santai dan Sesekali Marah, Sedih serta Kesal 

Namun tentu saja kita memahami persoalannya bukan pada aspek pribadi Nawawi, tetapi bagaimana kita memahami dan mematuhi aturan penerbangan yang berlaku dan bersedia diingatkan jika keliru.

"kalau begitu nanti setelah di bandara saya akan menginformasikan hal ini pada petugas yang berwenang di bandara". Setelah turun di Bandara Soekarno-Hatta Nawawi memberikan informasi adanya kejadian tersebut kepada Kapospol Terminal 3F.

Kata Ali. pihak PT Garuda juga telah menghubungi Nawawi dan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas apa yang dilakukannya selaku penumpang Garuda Indonesia yang mendukung aturan keselamatan penerbangan terkait turut mengingatkan sesama penumpang demi keselamatan bersama.

Baca Juga: Dijanjikan Masuk Akpol, Anggota Polisi Ditipu Rp 1,3 Miliar dan Pelaku Ternyata Koruptor 

Demikian juga pihak Polres Bandara juga sudah datang menemui Nawawi di kantor KPK dan sudah disampaikan pada prinsipnya bahwa penyelesaian kejadian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada petugas yang berwajib.

Atas kejadian ini tentu menjadi pembelajaran bahwa setiap penumpang pesawat agar mematuhi aspek etika dan aturan penerbangan untuk keselamatan bersama dan tentu apa yang dilakukan Nawawi harus pula diikuti oleh setiap penumpang untuk saling mengingatkan sesama penumpang lain dalam penerbangan demi keselamatan bersama.

"Demikian disampaikan, semoga hal ini menjadi pembelajaran bersama. Kami menyerahkan seluruh proses lanjutan pada pejabat yang berwenang," kata Ali.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x