Putin Isyaratkan Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina, Lavrov: Tidak Boleh Ada Senjata yang Mengancam Kami

- 16 Maret 2022, 21:55 WIB
Putin Isyaratkan Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina, Lavrov: Tidak Boleh Ada Senjata yang Mengancam Kami
Putin Isyaratkan Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina, Lavrov: Tidak Boleh Ada Senjata yang Mengancam Kami /Reuters
ISU BOGOR - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Ukraina tidak boleh memiliki senjata yang menimbulkan ancaman material bagi Rusia.

"Tidak boleh ada senjata di Ukraina yang mengancam Rusia. Kami siap mengoordinasikan jenis senjata yang tidak mengancam kami," kata Lavrov dilansir dari Sputnik News, Rabu 16 Maret 2022.

Lebih lanjut, Lavrov menegaskan Presiden Vladimir Putin siap menurunkan intensitas invasi Rusia ke Ukraina asalkan Kiev penuhi permintaan utamanya.

Baca Juga: Militer Ukraina: Korban Tewas Tentara Rusia Tembus 13.800 Prajurit

"Status netral Ukraina sekarang sedang dibahas secara serius dalam pembicaraan, ini bersamaan dengan persyaratan dari Rusia tentang jaminan keamanan," kata Lavrov.

Mengomentari negosiasi Rusia-Ukraina, Lavrov berbagi bahwa meskipun pembicaraan itu sulit, ada beberapa harapan untuk kompromi.

"Detail ini harus diselesaikan bahkan terlepas dari kemungkinan keanggotaan Kiev di NATO, karena bahkan tanpa ini, negara-negara Barat sekarang dapat memasok senjata serang ke Ukraina," katanya.

Baca Juga: Putin Isyaratkan Akhiri Perang Rusia Ukraina, Setelah Permintaan Utamanya Dipenuhi Kiev

Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia akan segera menghentikan operasi militernya jika pihak berwenang Ukraina mengamandemen konstitusi untuk meninggalkan ambisi mereka untuk memasuki NATO.

"Ukraina harus netral tidak boleh masuk blok mana pun dan mengakui referendum Krimea dan kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan Republik Rakyat Lugansk atau LPR)," katanya.

Sekadar diketahui sejak 24 Februari, Rusia memulai operasi militer di Ukraina menanggapi seruan bantuan dari republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x