Penampakan Drone Siluman Turki TB2 yang Digunakan Ukraina Melawan Rusia hingga Minta Bantuan China

- 15 Maret 2022, 18:11 WIB
Penampakan Drone Siluman Turki TB2 yang Digunakan Ukraina Melawan Rusia hingga Minta Bantuan China
Penampakan Drone Siluman Turki TB2 yang Digunakan Ukraina Melawan Rusia hingga Minta Bantuan China /Defensenews
 

ISU BOGOR - Rusia dikabarkan telah meminta dukungan China dalam perangnya melawan Ukraina, khususnya penggunaan drone siluman buatan Turki jenis TB2. Hal itu disampaikan dua pejabat AS.

Permintaan Rusia kepada China itu, selain ekonomi dan keuangan juga peralatan militer. Meski demikian tak jelas apa yang diminta Moskow pada Beijing.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada CBS News pada hari Senin, 14 Maret 2022, bahwa permintaan dari Kremlin ke Beijing terutama menyangkut bantuan keuangan dan peratalan militer untuk melawan drone siluman Turki TB2 yang digunakan Ukraina.
 
Rekaman detik-detik drone siluman Turki TB2 yang digunakan Ukraina menggempur Rusia.
Rekaman detik-detik drone siluman Turki TB2 yang digunakan Ukraina menggempur Rusia. Kementerian Pertahanan Ukraina

Tetapi Rusia juga menanyakan tentang drone kepada Beijing. Sebab, Rusia tampaknya tidak mengantisipasi bahwa Ukraina akan mengerahkan drone dalam perang ini.

Menurut pejabat AS, atas dasar itulah Rusia bertanya kepada China tentang drone tersebut.

Sekadar diketahui, Ukraina dalam melawan Rusia telah banyak menggunakan drone, terutama drone TB2 buatan Turki.
 

Drone siluman buat Turki TB2 cukup efektif menggempur tank-tank Rusia yang menginvasi negara itu, kata seorang pejabat senior pertahanan dalam briefing latar belakang Senin.

Drone digunakan untuk pengintaian serta serangan dan sangat efektif melawan pergerakan darat Rusia.

Ukraina masih memiliki sebagian besar inventaris drone mereka, menurut pejabat itu.
 

AS sedang dalam pembicaraan dengan sekutu dan mitra yang memiliki kemampuan berguna yang tidak dimiliki AS untuk mendapatkan lebih banyak senjata itu ke Ukraina.

Hampir tiga minggu setelah invasi ke Ukraina, Rusia jauh dari kemajuan yang diantisipasi para pemimpin Rusia, menurut pejabat pertahanan dan intelijen.

Direktur CIA William Burns mengatakan kepada Kongres pekan lalu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengandalkan "merebut Kiev dalam dua hari pertama kampanye."
 

Para pejabat AS mengatakan bahwa korban Rusia berkisar dari 5.000 hingga 9.000 tewas dalam invasinya ke Ukraina.

Pada titik ini, Kremlin telah mengerahkan 100% dari lebih dari 150.000 tentara yang telah ditempatkan sebelumnya di sekitar perbatasan Ukraina sebelum invasi.

Meskipun jumlah yang tinggi, kemajuan Rusia di Kyiv dari tiga arah terpisah telah membuat kemajuan lambat menuju ibukota Ukraina, dengan hari-hari ketika pasukan tetap terhenti dan menjadi sasaran bagi Ukraina.

Kemajuan yang lambat mungkin telah mendorong permintaan Rusia untuk bantuan China.

Sementara itu dilansir dari Defensenews, terkait drone siluman buat Turki jenis TB2 merupakan produksi Pembangkit tenaga listrik drone Turki, Baykar Makina.

Turki belakangan ini memang sedang mempercepat dua program lanjutan, termasuk pengembangan apa yang disebut perusahaan sebagai jet tempur tak berawak pertama Turki.

Selcuk Bayraktar, kepala pejabat teknis Baykar, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa produksi Bayraktar Kizilelma, kendaraan udara tempur tak berawak, atau pesawat tempur tak berawak, telah dimulai.

“Fase produksi sudah dimulai 3,5 tahun setelah proyek lepas landas,” kata Bayraktar.

Kizilelma siluman lepas landas dan mendarat vertikal memiliki muatan 1.500 kg, radar AESA, mesin turbofan, dan kecepatan maksimum 0,6 mach pada ketinggian operasional 35.000 kaki.

Baykar mengatakan pihaknya berharap untuk meresmikan penerbangan perdana Kizilelma pada tahun 2023.

Sementara itu, Baykar, pembuat drone bersenjata TB2, mengatakan sedang mengincar pasar timur jauh untuk pembuatan drone TB3 canggihnya.

Haluk Bayraktar, kepala eksekutif Baykar, mengatakan beberapa negara di sekitar China akan tertarik untuk membeli TB3 dan mengatakan TB3 akan sangat cocok untuk kapal induk mini seperti Izumo Jepang.

Angkatan Laut Turki berencana untuk mengerahkan 50 hingga 110 TB3 di TCG Anadolu, dermaga platform pendaratan pertama Turki yang sedang dibangun.

TB3 memiliki muatan 280 kg dan kecepatan maksimum 160 knot.***


Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x