China Putuskan Bantu Ekonomi Rusia di Tengah Perang Ukraina, Para Pejabat AS Ketakutan

- 15 Maret 2022, 10:59 WIB
China Putuskan Bantu Ekonomi Rusia di Tengah Perang Ukraina, Para Pejabat AS Ketakutan
China Putuskan Bantu Ekonomi Rusia di Tengah Perang Ukraina, Para Pejabat AS Ketakutan /TINGSHU WANG/REUTERS

ISU BOGOR - China telah memutuskan untuk memberikan bantuan ekonomi dan keungan kepada Rusia selama perang di Ukraina. Tak hanya itu China juga dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengirim pasokan militer seperti drone bersenjata. Hal tersebut membuat pejabat AS ketakutan.

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, memaparkan kasus AS terhadap invasi Rusia dalam pertemuan tujuh jam yang "intens" di Roma dengan mitranya dari China, Yang Jiechi, menunjukkan bahwa Moskow telah berpura-pura tertarik berdiplomasi.

Padahal, Rusia sedang mempersiapkan invasinya yang lebih luas. Di sisi lain militer Rusia dengan jelas mulai menunjukkan tanda-tanda banyak kelemahan. Delegasi AS di Roma tidak mengharapkan diplomat China untuk bernegosiasi, melihat mereka sebagai pengirim pesan ke Beijing.

Baca Juga: China Bantah Klaim Palsu AS yang Sebut Rusia Minta Bantuan Militer Beijing

“Itu adalah sesi tujuh jam yang intens, yang mencerminkan gravitasi saat itu, serta komitmen kami untuk mempertahankan jalur komunikasi yang terbuka.

“Pertemuan ini bukan tentang menegosiasikan masalah atau hasil tertentu, tetapi tentang pertukaran pandangan yang jujur dan langsung," kata seorang pejabat senior pemerintah.

Saat ditanya apakah itu akan berhasil, pejabat itu menjawab bahwa tergantung pada bagaimana mendefinisikan dari kesuksesan.

Baca Juga: Putin Minta Bantuan China Usai Alami Kerugian Invasi Rusia ke Ukraina

"Tetapi kami percaya bahwa penting untuk menjaga jalur komunikasi terbuka antara Amerika Serikat dan China, terutama di area di mana kami tidak setuju," kata pejabat itu sebagaimana dilansir The Guardian, Selasa 15 Maret 2022.

Namun, Amerika meninggalkan pertemuan Roma dengan pesimistis bahwa pemerintah China akan berubah pikiran untuk mendukung Moskow.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x