Mantan Presiden Afghanistan Minta Maaf Setelah Melarikan Diri dari Kabul

- 9 September 2021, 15:50 WIB
Mantan Presiden Afghanistan Minta Maaf Setelah Melarikan Diri dari Kabul
Mantan Presiden Afghanistan Minta Maaf Setelah Melarikan Diri dari Kabul /ANTARA

ISU BOGOR - Mantan Presiden Afghanistan yang melarikan diri dari Kabul meminta maaf atas kejatuhan mendadak pemerintahannya.

Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sebelumnya melarikan diri dari Kabul saat pasukan Taliban mencapai pinggiran kota pada Agustus lalu.

Ia menyampaikan permintaan maafnya pada Rabu, 9 September 2021.

Baca Juga: Duh Jelang PTM, 25 Santri di Bogor Malah Positif Covid-19

Baca Juga: Tak Diduga-duga, Verrel Bramasta Ngaku Pernah Digodain Bencong, Boy William: Serius Lu?

Baca Juga: Verrel Bramasta Ngaku Masih Cinta Natasha Wilona dan Bakal Balikan Kalau Hal Ini Terjadi

Selain itu, Ashraf Ghani membantah bahwa dia telah membawa uang senilai jutaan dolar bersamanya saat melarikan diri.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter, Ghani mengatakan dia meninggalkan Afghanistan atas desakan tim keamanannya.

Mereka mengatakan bahwa jika dia tetap tinggal ada risiko pertempuran yang mengerikan sama seperti yang pernah dialami kota Kabul selama perang saudara 1990.

"Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya, tetapi saya yakin itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dna menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya," ujarnya.

Pernyataan itu sebagian besar menggemakan pesan yang sudah dikirim Ghani dari Uni Emirat Arab segera setelah kepergiannya meninggalkan Afghanistan.

Pernyataan Ghani ini menuai kritik tajam dari para mantan sekutu yang menuduhnya melakukan pengkhianatan.

Ghani juga menepis laporan yang menyebutkan ia telah pergi meninggalkan Afghanistan dengan membawa uang tunai jutaan dolar sebagai hal yang benar-benar dan pasti salah.

Ghani adalah mantan pejabat Bank Dunia yang menjadi presiden Afghanistan setelah dua pemilu yang disengketakan dan dirusak oleh tuduhan penipuan yang keluar di kedua belah pihak.

"Korupsi adalah wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade dan memerangi korupsi telah menjadi fokus utama dari upaya saya sebagai presiden," ujarnya.

Baca Juga: Usai Banjir Kontroversi, KPI Akhirnya Bolehkan Saipul Jamil Tampil di TV dengan Catatan Ini

Dia menambahkan bahwa dia dan istrinya yang lahir di Lebanon sangat teliti dalam hal mengurus keuangan pribadi.

Dia menyampaikan penghargaan atas pengorbanan yang telah dilakukan warga Afghanistan selama 40 tahun terakhir perang di negara mereka.

"Dengan penyesalan yang mendalam dan besar bahwa pemerintahan saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dnegan para pendahulu saya tanpa memastikan stabilitas dan kemakmuran," ujarnya.

"Saya meminta maaf kepada orang-orang Afghanistan bahwa saya tidak dapat mengakhirinya secara berbeda," lanjutnya.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x