ISU BOGOR - Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh perencana kelompok ISIS-K menggunakan drone di Afghanistan Timur. Serangan itu dilakukan menyusul ledakan bom bunuh diri di luar bandara Kabul, Afghanistan yang menewaskan 188 orang, 13 diantaranya tentara AS.
Seperti dilansir Aljazeera operasi melawan ISKP (ISIS-K) terjadi ketika kedutaan AS di Afghanistan memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan bandara Kabul di tengah ancaman keamanan.
“Serangan udara tak berawak terjadi di provinsi Nangarhar Afghanistan. Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target,” kata Kapten Bill Urban dari Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Bom Bandara Kabul, China Desak Taliban Bertindak Tegas Terhadap Teroris
Meski demikian, pihaknya tidak mengetahui apakah dalam serangan drone AS itu terdapat korban sipil.
“Kami tahu tidak ada korban sipil.”
Seperti diketahui, serangan bom bunuh diri di luar bandara Kabul pada Kamis lalu diklaim oleh cabang ISIL di Afghanistan – Negara Islam di Provinsi Khorasan (ISKP atau ISIS-K).
Baca Juga: 13 Tentara AS Tewas Akibat Bom Bandara Kabul, Biden: Kami Akan Memburu Anda
Berita itu muncul ketika pasukan AS yang membantu mengevakuasi warga Afghanistan yang putus asa untuk melarikan diri dari pemerintahan Taliban mengeluarkan peringatan pada hari Sabtu tentang kemungkinan serangan di bandara Kabul.