Banyak Warga Afghanistan Cari Makan dan Tempat Berlindung Dalam Krisis Kemanusaan Setelah Taliban Serbu Kabul

- 27 Agustus 2021, 17:52 WIB
Banyak Warga Afghanistan Cari Makan dan Tempat Berlindung Dalam Krisis Kemanusaan Setelah Taliban Serbu Kabul
Banyak Warga Afghanistan Cari Makan dan Tempat Berlindung Dalam Krisis Kemanusaan Setelah Taliban Serbu Kabul /ANTARA

ISU BOGOR - Banyak warga Afghanistan yang mencari makanan dan tempat perlindungan dalam krisis kemanusiaan di negara tersebut setelah Taliban menyerbu Kabul.

Ratusan keluarga Afghanistan yang telah berkemah di bawah terik matahari di sebuah taman di Kabul.

Pengambilalihan cepat Taliban atas Afghanistan bulan ini berpuncak pada penaklukan Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu yang akhirnya membuat negara itu kacau balau.

Baca Juga: Wayne Rooney Pastikan Mantan Rekan Setimnya, Cristiano Ronaldo Tidak Akan Gabung dengan Manchester City

Baca Juga: Pandu Riono: Tidak Pengembangan Vaksin Nusantara Sesuai Kaidah Ilmiah dan Diakui WHO

Baca Juga: Epidemiolog Blak-blakan: Vaksin Nusantara Itu Tidak Ada, Kok Tiba-tiba Ada yang Mau Beli

Sementara ribuan orang memadati bandara untuk mencoba melarikan diri, banyak lainnya terjebak dalam ketidakpastian.

Mereka tidak yakin apakah lebih aman untuk mencoba pulang atau tetap berada di tempat mereka berada.

Seorang ibu rumah tangga, Zahida Bibi terlihat duduk di bawah terik matahari bersama keluarga besarnya pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Ia mengungkapkan bahwa ia dalam situasi yang buruk, kepalanya sakit, dan merasa sangat tidak enak.

"Saya dalam situasi yang buruk. Kepala saya sakit. Saya merasa tidak enak, tidak ada apa-apa di perut saya," ujarnya.

Ahmed Waseem, pengungsi dari Afghanistan utara mengatakan mereka yang berada di taman itu berharap pemerintah pusat akan memperhatikan mereka.

"Kami berada di lapangan terbuka dan dalam cuaca panas," ujarnya.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan kepada salah satu media, bahwa kelompok itu tidak akan memberikan makanan kepada orang-orang di taman dan di bandara.

Baca Juga: Yahya Waloni Dilarikan ke RS, Ferdinand: Lemah, Masa Kamu Kalah Sama M Kece

Dikarenakan akan menyebabkan kepadatan lebih lanjut. Taliban mendorong mereka untuk kembali ke rumah masing-masing.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang didukung barat dan banyak pejabat lainnya melarikan diri setelah pasukan pemerintah menghilang ketika menghadapi kemajuan Taliban.

Kelompok itu telah menempatkan anggotanya di kementerian-kementerian dan memerintahkan beberapa pejabat kembali bekerja.

Namun pelayanan masih belum dilanjutkan, bahkan bank masih tutup.

Phalwan Sameer yang juga berasal dari Afghanistan utara mengatakan keluarganya datang ke Kabul setelah situasi memburuk dengan cepat di kota kelahirannya.

"Ada banyak pertempuran dan pemboman juga, Makanya kami datang ke sini. Rumah-rumah dibakar dan kami kehilangan tempat tinggal," ujarnya.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan pada Selasa, 24 Agustus 2021 bahwa mereka hanya memiliki persediaan medis yang cukup di Afghanistan untuk seminggu setelah pengiriman terhambat oleh pembatasan di bandara kabul.

Baca Juga: Penemuan Mayat Perempuan Terbungkus Selimut di Bandung Tewas Ditusuk 65 Kali

Sementara Program pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan negara itu sangat membutuh 200 juta dolar AS bantuan makanan.

PBB mengatakan lebih dari 18 juta orang atau lebih dari setengah populasi Afghanistan membutuhkan bantuan dan setengah dari semua anak-anak Afghanistan di bawah usia lima tahun sudah menderita kekurangan gizi akut di tengah kekeringan kedua dalam empat tahun.

Taliban telah menyakinkan PBB bahwa mereka dapat meneruskan kerja-kerja kemanusaan ketika pemerintah asing mempertimbangkan masalah apakah dan bagaimana mendukung penduduk di bawah kekuasaan Islam garis keras.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x