Jurnalis AS Nathan Maung Suarakan Derita Ribuan Tahanan Militer Myanmar Setelah Berhasil Dideportasi

- 28 Juni 2021, 22:07 WIB
Militer Myanmar jaga sekolah di Yangon
Militer Myanmar jaga sekolah di Yangon /Radio Free Asia

Baca Juga: Militer Myanmar Terkungkung, Inggris Tambah Boikot 3 Aset Penyuplai Dana Kekejaman Kudeta



Sementara, dikatakannya pula, kolonel telah mengatakan kepadanya bahwa dia tidak didakwa dengan kejahatan apa pun dan dia akan dibebaskan ketika situasinya sudah tenang.

Dalam penahanannya, Nathan Maung mengatakan dia telah bertemu orang lain yang telah dianiaya dan mendengar orang berteriak, memohon dan berteriak dari gedung lain.

“Beberapa orang mengalami siksaan yang lebih buruk dari kami. Ada seseorang bersama saya di sebuah ruangan selama dua hari. Tubuhnya penuh memar dan luka. Mereka meletakkan tangannya yang diborgol di atas meja dan memukul tangannya.

"Tulangnya tidak patah, tapi dia terluka parah dan kulitnya robek."

Kamayut Media menghentikan publikasi setelah penangkapannya, tetapi Nathan Maung mengatakan dia berencana untuk melanjutkan pekerjaannya.

 

Baca Juga: Putin Dikabarkan Tidak Ingin Bertemu Min Aung Hlaing, Nyatanya Perkuat Kerjasama dengan Militer Myanmar



Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan hampir 5.200 orang masih dipenjara setelah ditahan sejak kudeta.

Dikatakan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 881 orang sejak itu. Meskipun junta miilter Myanmar membantah angka itu.***

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x