Atas kabar tersebut, Kedutaan Besar AS di Myanmar mengatakan di Twitter bahwa mereka melacak laporan pertempuran di Mandalay dan segera menyerukan penghentian kekerasan.
Militer telah menggunakan artileri dan serangan udara dalam menanggapi serangan gerilya terhadap tentara di tempat lain di Myanmar, yang telah menyebabkan korban di kedua sisi dan eksodus puluhan ribu orang.
Seperrti diketahui, Majelis Umum PBB pada Jumat, 22 Juni 2021 menyerukan penghentian aliran senjata ke Myanmar dan mendesak militer untuk menghormati hasil pemilihan November 2020 dan membebaskan tahanan politik, termasuk Aung Suu Kyi.
pempin terpilih hasil pemilihan umum, Aung Suu Kyi menghadapi berbagai tuduhan termasuk penghasutan, korupsi, dan pelanggaran rahasia resmi.
Baca Juga: Ledakan Misterius Sasar Pro Militer Myanmar, 2 Orang Tewas, 6 Orang Terluka
Dia muncul di pengadilan untuk persidangannya pada hari Selasa dan dalam keadaan sehat, kata pengacaranya. Pengacaranya mengatakan tuduhan itu tidak berdasar.
Ia dikudeta oleh militer Myanmar pada Senin, 1 Februari 2021 yang menyebabkan aksi demonstrasi besar-besaran terjadi hingga korban tewas mencapai ratusan orang.***