ISU BOGOR - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) siap bertindak ke militer Myanmar atas tindakan kudeta terhadap Aung San Suu Kyi yang penuh keekerasan terhadap pemerotesnya.
Duta Besar Uni Eropa untuk PBB Olof Skoog mengatakan resolusi PBB mengirimkan pesan yang kuat, “Ini mendelegitimasi junta militer, mengutuk penyalahgunaan dan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri dan menunjukkan keterasingannya di mata dunia.”
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya pada hari Jumat, 18 Juni 2021 mendorong Majelis Umum PBB untuk bertindak, mengatakan kepada wartawan, “Kita tidak bisa hidup di dunia di mana kudeta militer menjadi norma. Itu sama sekali tidak dapat diterima.”
Baca Juga: Militer Myanmar Tuding Ledakan Misterius Dilakukan 'Teroris' Pendukung Aung San Suu Kyi
Militer mengutip penolakan pemerintah untuk mengatasi apa yang dikatakannya sebagai penipuan dalam pemilihan November sebagai alasan kudeta. Pengamat internasional mengatakan pemungutan suara itu adil.
Draf awal resolusi PBB termasuk bahasa yang lebih keras yang menyerukan embargo senjata terhadap Myanmar. Menurut sebuah proposal yang dilihat oleh Reuters bulan lalu, sembilan negara Asia Tenggara ingin bahasa itu dihapus.