Network
ISU BOGOR - Majalah satir Prancis Charlie Hebdo telah memicu kemarahan baru dengan kartun menunjukkan Ratu Elizabeth II menengkuk lutut leher Meghan Markle mirip kematian George Floyd dikecam Black Live Matter.
Publikasi kontroversial tersebut menggunakan karikatur di sampul terbitan minggu itu referensi langsung ke kematian Floyd di AS tahun lalu, ketika seorang petugas polisi berlutut selama sembilan menit menyebabkan Floyd tewas.
Kematiannya menyebabkan protes Black Lives Matter yang meluas di seluruh dunia dan memperhitungkan rasisme di masyarakat.
Baca Juga: Rasial di Kerajaan Inggris, Charlie Hebdo Buat Karikatur Ratu Elizabeth II: Meghan Keluar Buckingham
"Sampul baru telah secara luas dikutuk sebagai "sangat mengerikan" dan menggunakan kematian Mr Floyd untuk menghasilkan uang," ujan CEO lembaga pemikir anti-rasisme Runnymede Trust, Dr Halima Begum.
Dia menilai Charlie Hebdo melanggar batas, membuat siapa pun tertawa atau menantang rasisme. Hal itu juga merendahkan masalah dan menyebabkan pelanggaran, secara keseluruhan.
Grup kampanye Windrush Anchor juga berpanjangan, tanggapan yang buruk dan tidak dipahami dari Charlie Hebdo yang justru memperuncing masalah. Majalah Satire itu tidak memiliki tempat dalam perang melawan rasisme.
Baca Juga: Disudutkan Terkait Gangguan Mental, Meghan Makle Protes Piers Morgan
"Benar-benar mengerikan dan sangat menyedihkan."
