ISU BOGOR - Anak-anak di lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Desa Arangani, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai tengah, Kalimantan Selatan mendapat bantuan trauma healing dan psikologi dari para relawan dan Anggota TNI.
Anggota TNI bersama tim gabungan membantu anak-anak menghilangkan trauma atas bencana yang menimpa tempat tinggal mereka.
Danramil 1002-07/Pagat, Kodim 1002/Barabai jajaran Korem 101/Antasari Kapten Inf Andi Tiro mengatakan tujuan dari dilakukannya kegiatan tersebut.
Baca Juga: BPBD Laporkan 22 Titik Banjir Bekasi Akibat Intensitas Hujan Tinggi Hari Ini
Baca Juga: Satgas Covid-19 Minggu, 24 Januari Kasus Terkonfirmasi Positif Bertambah 11.788 per Hari
Baca Juga: Masuk Musim Tanam, PT Pupuk Indonesia Perkuat Persediaan Pupuk di Gudang-Gudang Kabupaten
"Semoga dengan adanya kegiatan ini anak-anak dapat ceria kembali dalam menyongsong masa depan tanpa ada gangguan psikologis," ujarnya.
Kecamatan Hantakan menjadi salah satu wilayah terparah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Bencana itu telah memporak-porandakan bengunan rumah warga serta infrastruktur lainnya, bahkan sejumlah orang ditemukan tewas.
Andi menuturkan bahwa pihaknya bersama tim relawan gabungan dari Kabupaten Hulu Sungai Utara sengaja menghibur anak-anak.
Mereka menggunakan berbagai metode permainan agar kondisi mental mereka kembali membaik.
Baca Juga: Hasil NBA: Durant dan Irving Bantu Nets Kalahkan Heat 128-124
Baca Juga: Hasil NBA: Sumbang 33 Poin, Joel Embiid Bantu 76ers Kunci Kemenangan Atas Detroit Pistons 114-110
Karena dikhawatirkan anak-anak yang menjadi korban bencana alam mengalami masalah gangguan kesehatan mental yang akhirnya berdampak dapat perilaku sosial anak sehari-hari.
Sementara itu, menurut Ketua Tim Relawan, Reza Zuardi menyampaikan pemilihan trauma dan psikologi tersebut sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan psikologi anak-anak di masa depan.
"Anak harus mendapatkan pendampingan dan bimbingan agar bisa melewati trauma akibat musibah yang terjadi di sekitar mereka," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa agar anak-anak mereka bisa ceria kembali seperti sebelum terjadinya musibah.***