AS Bakal Tempatkan Senjata Nuklir di Pangkalan Udara Inggris, Tingkatkan Kekhawatiran Global

- 27 Januari 2024, 19:33 WIB
Bomber Nuklir AS
Bomber Nuklir AS /airman.dodlive.mil
 

ISU BOGOR - Amerika Serikat (AS) mengumumkan niatnya untuk menempatkan senjata nuklir di pangkalan udara RAF Lakenheath di Inggris untuk pertama kalinya dalam 15 tahun, yang berisiko meningkatkan ketegangan dengan Rusia, seperti yang terungkap oleh dokumen resmi.

Dikutip dari The Sun yang dikutip Sabtu 27 Januari 2024, AS bertujuan menempatkan hulu ledak nuklir di pangkalan udara tersebut, dengan potensi memiliki kekuatan hingga tiga kali lipat dari bom Hiroshima. Ini merupakan perubahan signifikan, mengingat misil nuklir ditarik keluar dari Inggris pada tahun 2008 ketika ancaman Perang Dingin dianggap telah berkurang.

Pengiriman yang diharapkan mencakup bom gravitasi B61-12 dengan daya ledak variabel hingga 50 kiloton. Inggris, yang sudah memiliki 260 hulu ledak nuklir, seperti diungkapkan oleh mantan Perdana Menteri Boris Johnson pada Maret 2021, sedang menyaksikan kembalinya senjata semacam itu untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
 

Pembongkaran ini berasal dari dokumen yang diperoleh dari database pengadaan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, yang merinci rencana untuk "misi nuklir" yang "akan segera" dilakukan di RAF Lakenheath. Hal ini menjadi jelas dengan rilis dokumen anggaran tahun lalu, yang menunjukkan pesanan Pentagon untuk peralatan baru, termasuk perisai balistik, untuk melindungi personel militer dari potensi serangan terhadap "aset berharga tinggi."

RAF Lakenheath, dioperasikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat sesuai dengan regulasi Inggris, memungkinkan Amerika Serikat menempatkan senjata nuklir menggunakan pesawat tempur F-35. Pangkalan ini sudah dijadwalkan untuk menjadi tuan rumah dua skuadron pesawat tempur F-35 dengan Wing 48th Fighter.

Kembalinya senjata nuklir ke Inggris merupakan bagian dari inisiatif NATO yang lebih luas untuk meningkatkan dan mengupgrade situs nuklir di seluruh dunia dalam antisipasi eskalasi potensi konflik. Ketegangan telah meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, dengan Kremlin memperingatkan bahwa penempatan senjata di Britania Raya oleh Amerika Serikat akan dianggap sebagai "eskala," yang akan direspons dengan "tindakan pembalasan."
 

Meskipun Amerika Serikat belum secara resmi mengonfirmasi rencana untuk menyimpan senjata nuklir di Inggris, Pentagon menekankan peningkatan rutin fasilitas militer di negara-negara sekutu tanpa mengungkapkan detail spesifik. Barat menghadapi tekanan yang meningkat untuk merespons konflik global, termasuk situasi di Iran dan Korea Utara, keduanya sekutu Rusia.

Pembangunan ini terjadi di tengah kekhawatiran yang meningkat tentang perang penuh dengan Rusia, ketika kepala komite militer NATO, Laksamana Rob Bauer dari Belanda, mendorong Barat untuk "mempersiapkan diri untuk era perang." Kemungkinan wajib militer untuk warga Inggris juga disorot, mencerminkan seriusnya situasi geopolitik.

Sementara ketegangan geopolitik terus meningkat, penempatan senjata nuklir di Inggris menambah dimensi baru pada lanskap keamanan global, dengan potensi dampak pada hubungan internasional.

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x