Hal tersebut diungkapkan Rafael Grossi saat berkunjung ke kantor kepresidenan Korea Selatan (Korsel), Kamis 15 Desember 2022.
Kedatangan Rafael Grossi atas permintaan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol yang mendesak badan tersebut bergabung dalam upaya menahan apa yang disebut Korea Selatan sebagai provokasi nuklir Korut.
Tak hanya itu, Korsel juga sangat menghendaki segera tercapai denuklirisasi dengan memperkuat aktivitas pemantauan dan kesiapan untuk pemeriksaan.
"Grossi mengatakan bahwa dia memiliki kepedulian yang sama dengan masyarakat internasional tentang masalah nuklir Korea Utara," kata kantor kepresidenan Korea Selatan sebagaimana dilansir Reuters, Kamis 15 Desember 2022.
Menurut pejabat dari Korea Selatan dan Amerika Serikat menjelaskan Korut diyakini telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir pertama sejak 2017.
IAEA tidak memiliki akses ke Korea Utara sejak negara komunis itu mengusir para inspekturnya pada 2009.***