ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menyebut jika memang rakyat Indonesia sudah tidak lagi menghendaki Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka, kata Refly Harun harus digali kehendak rakyat itu secara genuine.
Pernyataan Refly Harun itu disampaikan dihadapan kader HMI dalam acara ngaji konstitusi virtual. Menurutnya, pihak-pihak yang mengkritik pemerintah tidak bisa mengklaim bahwa pandangannya adalah pandangan mayoritas rakyat.
"Karena kalau itu pandangan mayoritas rakyat maka kita harus gali secara genuine bahwa masyarakat Indonesia memang tidak menghendaki lagi Presiden Jokowi," katanya di Channel YouTube Refly Harun, Jumat 13 Agustus 2021.
Baca Juga: Sebut Jokowi Sedang Persiapkan Kekuatan Sendiri untuk 2024, Refly Harun: Ada Dilema di PDIP...
Bahkan, kata Refly Harun, tidak biasa suara tidak menghendaki Presiden Jokowi itu hanya diwakli satu orang.
"Diwakili Refly Harun, diwakili Rocky Gerung, karena kita adalah lapis intelektual yang jumlahnya tipis dalam masyarakat Indonesia," ungkap Refly Harun.
Maka dari itu, kata Refly Harun, perlu adanya suara yang genuine dari masyarakat. Namun persoalannya adalah untuk adanya suara genuine dari masyarakat itu sulit.
"Sekarang pemerintah bertindak represif atau otoriter yaitu menyetop segala aspirasi di ruang-ruang demokrasi," kata Refly Harun.