Maksimalkan PSBMK di Bogor, Bima Arya: Kita Akan Bentuk Satgas di Etintas-etintas

- 12 September 2020, 17:15 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat rapat evaluasi PSBMK di taman ekspresi, Sempur, Kota Bogor, Jumat 11 September 2020.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat rapat evaluasi PSBMK di taman ekspresi, Sempur, Kota Bogor, Jumat 11 September 2020. /Iyud Walhadi/Dok Pemkot Bogor

ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memaksimalkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) dalam mengatasi Corona Virus Disease 2019 (2019), diantaranya berkolaborasi dengan para dokter dan tokoh agama serta pihak lainnya dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota Bogor.

"Kita akan membentuk satgas di entitas-entitas. Dalam pikiran saya ada dua unit, yakni edukasi dan pengawasan. Unit edukasi rencananya terdiri dari para tokoh agama, para dokter dan Dinas Kesehatan Kota Bogor."

"Sementara unit pengawas melibatkan organisasi kepemudaan dan organisasi profesi dan pelaku usaha," terang Wali Kota Bogor Bima Arya usai rapat Evaluasi PSBMK di Taman Ekspresi Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat 11 September 2020.

Baca Juga: Bima Arya Sesumbar PSBMK Bogor Lebih Baik dari PSBB Total Jakarta, Netizen: Segera Carikan Solusi

Bima Arya menegaskan menerapkan PSBMK secara maksimal itu lebih baik ketimbang memberlakukan kembali PSBB total seperti pada saat awal corona. Sebab, kata Bima Arya, dalam menekan laju Covid-19 ini sangat ditentukan oleh disiplin penerapan protokol kesehatan, baik oleh pemerintah dan tentunya masyarakat.

"Kami akan maksimalkan penguatan protokol kesehatan secara kolaboratif bersama pihak lain serta penguatan di wilayah. Sepertinya pertarungan ini akan panjang, karenanya kita harus berkolaborasi agar memiliki strategi yang baik, itu kuncinya," ujarnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya saat evaluasi PSBMK di Taman Ekspresi Sempur, Kota Bogor, Jumat 11 September 2020
Wali Kota Bogor Bima Arya saat evaluasi PSBMK di Taman Ekspresi Sempur, Kota Bogor, Jumat 11 September 2020 Dok Pemkot Bogor

Berdasarkan hasil riset tentang persepsi warga Kota Bogor terhadap Covid-19 yang dilakukan Prof. Sulfikar Amir dari Nanyang Technology University (NTU) Singapura, menunjukkan bahwa warga Kota Bogor lebih percaya dengan perkataan dokter dan para tokoh agama. Survei tersebut melibatkan 21 ribu responden valid, mulai 15 Agustus hingga 1 September 2020.

Baca Juga: Ciee.. Jokowi Lebih Suka PSBMK Bima Arya Dibandingkan PSBB Total Anies Baswedan

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x