Network
ISU BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Juru Bicaranya Fadjroel Rachman menyatakan lebih suka dengan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) ala Wali Kota Bogor Bima Arya, ketimbang PSBB secara total ala Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Fadjroel, mantan Gubernur DKI Jakarta itu keberatan dengan rencana Anies Baswedan yang akan menerapkan PSBB secara total dakam menekan angka kasus penyebara Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Senin 14 September 2020 mendatang
Menurutnya, PSBMK itu lebih efektif diterapkan di masa pandemi Covid-19 saat ini. Pernyataan Jokowi soal PSBMK itu, kata Fadjroel diutarakan dalam pertemuan bersama pimpinan redaksi media pada Kamis 10 September 2020.
Baca Juga: Ini Alasan Bima Arya Terpaksa Perpanjang PSBMK Kota Bogor hingga 14 September
Baca Juga: PSBB Bogor Diperpanjang Sampai 29 September, Kapolres: Jalur Puncak dan Tempat Wisata Kita Perketat
Jokowi, kata Fadjroel, menganggap PSBMK akan lebih efektif dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Saya ikut mendampingi Presiden kemarin, beliau menekankan, berdasarkan pengalaman empiris dan pendapat ahli sepanjang menangani pandemi Covid-19, pembatasan sosial berskala mikro/komunitas (PSBMK) lebih efektif menerapkan disiplin protokol kesehatan," jelas Fadjorel, Jumat 11 September 2020.
Seperti diberitakan Galamedianews.com dengan judul artikel "Presiden Jokowi Lebih Memilih Langkah Bima Arya Daripada Anies Baswedan" diketahui, Pemprov DKI menarik rem darurat PSBB Transisi.
Baca Juga: UPDATE: Corona di Bogor Bertambah 20 Orang dalam Sehari, Serius Zona Oranye dan PSBMK Efektif?
