Network
ISU BOGOR – Satgas gabungan akan melakukan patroli untuk memastikan tidak ada kerumunan siswa usai pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bogor. Izin PTM sekolah akan dievaluasi atau dicabut bisa kedapatan siswanya menimbulkan kerumunan.
Hal itu dikatakan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro saat memberikan pengarahan kepada 44 kepala sekolah yang akan melakukan PTM pada Senin 4 Oktober 2021.
Susatyo menilai, saat ini anak-anak sangat euphoria menyambut PTM. Mereka akan kembali bertemu teman-teman, kembali melakukan belajar bersama dan bertatap muka.
Baca Juga: Senin Besok PTM, Bima Arya Wanti-Wanti Sekolah di Kota Bogor Jangan Kecolongan
Ia pun melihat hal itu merupakan hal yang wajar, pun demikian ia meminta kepada pihak sekolah agar ekstra melakukan pengawasan.
“Khususnya di luar sekolah. Kalo di dalam lingkungan sekolah, sudah pasti bisa diawasi, mulai tiba hingga belajar,” kata Susatyo, Rabu 29 September 2021.
Terkait kegiatan anak di luar sekolah, Susatyo mewanti-wanti agar pihak sekolah serius memberikan edukasi kepada para siswa apa itu protokol kesehatan, apa itu Covid-19 dan mengapa pembelajaran kali ini berbeda.
Baca Juga: Suami Pelit Terhadap Istri, Boleh Mencuri? Ini Kata Buya Yahya
“Jangan sampai di sekolahnya prokes, karena tidak paham SOP kepulangan, itu jadi masalah. Di sekolah tidak terpapar, tapi di luar terpapar,” kata kapolres.
Ia pun meminta para ketua Osis dilibatkan penuh dalam melakukan pengawasan dan edukasi. Sehingga para siswa tahu betul bagaimana aturan, tugas, dan kewajiban dalam menerapkan prokes bisa terlaksana.
Di luar sekolah, kata Susatyo, akan ada tim patroli yang berkeliling melakukan pemantauan. Bila di jam pulang sekolah ada para pelajar yang berkerumunan lima orang saja, tidak mempunyai alasan yang jelas maka akan diperiksa dan bukti pemeriksaan akan menjadi bahan evaluasi keberlanjutan PTM.
“Di luar sekolah tim patroli kami akan memonitor siswa di luar sekolah. Jangan sampe nanti saya cabut, saya rekomendasikan pada pak wali agar PTM di sekolah diberhentikan sementara karena anak-anaknya berkerumun di luar,” tegas Susatyo.
Susatyo berpesan, 44 sekolah yang akan melakukan PTM merupakan gelombang pertama dan merupakan acuan sekaligus model sekolah-sekolah lain untuk terus melakukan pembelajaran tatap muka. Untuk itu, besar harapan agar PTM pekan depan dapat terlaksana dengan baik.***
