“2% ini mungkin terdampak secara ekonomi, atau terprovokasi disinformasi dan sebagainya. 2 persen ini gak boleh dilepas, gak boleh dilepas. Untuk 2% warga ini, tentu kita merumuskan strateginya. Karena semua warga Bogor tanpa kecuali harus kita selamatkan,” kata Bima.
Artinya, kata Bima, nantinya bisa saja angka 2 persen ini langkah strateginya bisa meminta bantuan kampus atau kembali memasifkan edukasi kepada masyarakat melalui RT/RW.
Hasil survei pengambilan data terhitung 3-9 Agustus 2021 ini disampaikan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Ernan Rustiadi, Ahli Ilmu Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Fredian Tonny Nasdian dan Ahli Ekonomi dan Bisnis, Raden Dikky Indrawan di Paseban Sri Bima Balai Kota Bogor.***