ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan IPB University melakukan survei persepsi masyarakat Kota Bogor terhadap pandemi Covid-19. Hasilnya dari 20.819 responden masih ada 2% warga Kota Bogor percaya Covid-19 merupakan konspirasi elit global.
Dalam survei itu, terdapat empat isu yang paling sering ditanyakan atau paling banyak menjadi bahan diskusi, yakni vaksin, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kepatuhan protokol kesehatan (prokes), dan dampak sosial ekonomi.
Total ada 20.819 responden yang tersebar di 68 kelurahan di Kota Bogor dengan memperhatikan strata demografi penduduk. 43% responden laki-laki dan 57 persen perempuan.
Baca Juga: Dampak PPKM Berat, 65 Persen Penghasilan Warga Kota Bogor Menurun dan Pengangguran Bertambah
Dari sisi tingkat pengetahuan warga terhadap pandemi, sebanyak 97% responden memahami pengertian Covid-19 dan 2% menyatakan Covid-19 produk konspirasi elit global, dan 1% menjawab lain.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, secara pengetahuan warga terhadap Covid-19, jauh lebih baik dari hasil survey tahun lalu 29% orang yang percaya Covid, ada 50% ada orang yang percaya dan tidak percaya Covid, dan sisanya orang yang tidak percaya.
“Rasionya jauh lebih baik dari survei tahun lalu, dengan sampel dan metode yang sama. Artinya persepsi publik saat ini jauh lebih baik, ,indikatornya bisa saja sudah banyak warga yang terpapar atau komunikasi sosialisasi jauh lebih baik,” papar Bima, Minggu 15 Agustus 2021.
Baca Juga: Momen Luar Biasa, Pembaca Berita Ini Ditelepon Taliban saat Sedang Siaran Langsung
Tetapi, lanjut Bima, masih ada PR, dimana dari sisi pemahaman publik tinggi ternyata ada 2% percaya Covid-19 merupakan teori konspirasi.