ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya meminta petugas di lapangan jangan ragu bertindak tegas saat melakukan pengawasan dan penyekatan kendaraan saat ganjil genap di Kota Bogor.
Hal itu menyikapi adanya dugaan kelalaian pembiaran petugas saat melakukan pengawasan sejumlah konvoi motor gede (moge) di beberapa titik sekat saat berlakunya ganjil genap di Kota Bogor.
Bima Arya meminta petugas di lapangan jangan ragu, baik Satpol PP, Dinas Perhubungan, juga kepolisian atas instruksi kapolres. Petugas harus tegas.
Baca Juga: Kakorlantas Irjen Istiono: Konvoi Moge Sudah Sesuai Prokes
"Jangan berpikir rumit, pelanggar tindak, pelanggar tindak. jadi jangan berpikir ini di belakangnya siapa. Tindak tegas, harus rata ke semua. Saya dan kapolres siap suport di belakang," tegas Bima Arya di Balai Kota, Sabtu 13 Februari 2021.
Evaluasi juga akan dilakukan terkait operasional petugas di lapangan. Lantaran, berdasarkan keterangan, konvoi moge lolos saat pos statis penyekatan belum beroperasi.
"Kita lihat, mungkin bisa lebih awal. Karena teman-temen ini lewat sebelum pos statis aktif," tutur Bima.
Baca Juga: Pengendara Moge Minta Maaf: Kami Sudah Bayar Sanksi Rp250 Ribu dan Ini Pembelanjaran
Lebih lanjut, Bima mengapresiasi pihak kepolisian dengan cepat bisa mengungkap identitas para pelanggar ganjil genap dan diberikan denda maksimal Rp250.000 kepada tiga orang yang membawa kendaraan berpelat ganjil.